MAGETAN, Tugujatim.id – Angka kemiskinan dan pengangguran terbuka jadi fokus DPRD Kabupaten Magetan saat ini. Dalam beberapa rapat badan anggaran, dua hal tersebut masih jadi bahasan. Hal itu pula yang akan diangkat oleh tim pansus dewan nantinya.
Pasalnya, berdasar data yang disampaikan Bupati Magetan, Suprawoto, dalam rapat paripurna awal April 2022 angka kemiskinan tahun 2021 menembus 10,66 persen di Magetan.
“Padahal target yang dipatok Pemkab Magetan untuk poin ini maksimal sekitar 9 persen, realisasinya malah 10,6 persen,’’ kata Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kabupaten Magetaan, Joko Suyono.
Jks, sapaan akrab Joko Suyono, mengungkapkan pihaknya masih mencari referensi untuk menyusun rekomendasi yang akan dilempar ke eksekutif. Sehingga persoalan tingginya angka kemiskinan dapat terurai.
Setidaknya, kata dia, di 2022 turun sesuai yang diharapkan. Apalagi masa pandemik yang mulai beralih ke endemik membuka keran bagi roda perekonomian daerah.
“Harusnya tahun ini bisa lebih baik, sebab roda ekonomi mulai berjalan normal kembali,’’ terangnya.
Hal kedua yang menjadi sorotan yakni tentang pengangguran terbuka (TPT) di Magetan yang masih relatif tinggi. Dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Magetan tahun 2021, angka TPT mencapai 3,86 persen. Masih lebih tinggi dari rencana pembangunan daerah (RKPD) yang menargetkan angkaa TPT di kisaran 2,8 persen.
“Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran terbuka ini sejalan dengan tingginya SiLPA 2021 yakni Rp 363 miliar,” ungkap Jks.
Menurutnya, tingginya SiLPA tersebut menunjukkan bahwa ada program yang tidak berjalan sesuai sasaran. Sehingga berakibat pada tidak tercapainya target yang diharapkan. Termasuk penurunan angka kemiskinan dan TPT. (Adv)
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim