News  

Bantah Dugaan Intimidasi, Kapolda Jatim: Silakan Konfirmasi Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

Dugaan intimidasi. (Foto: M. Sholeh/Tugu Malang)
Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto membantah adanya intimidasi polisi pada keluarga korban yang membatalkan permintaan otopsi saat di RSSA Malang, Rabu (19/10/2022). (Foto: M. Sholeh/Tugu Malang)

MALANG, Tugujatim.id – Adanya dugaan intimidasi terhadap keluarga korban tragedi Kanjuruhan soal otopsi jenazah, Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto membantahnya saat berkunjung ke RSSA Malang, Rabu (19/10/2022). Hal ini berkaitan dengan pembatalan otopsi jenazah dari keluarga besar korban.

Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto mengatakan, pelaksanaan otopsi harus disertai persetujuan keluarga korban. Menurut dia, keluarga korban tak menghendaki otopsi itu.

“Bagaimanapun untuk pelaksanaan otopsi, salah satunya meminta persetujuan keluarga. Informasi yang kami peroleh hingga saat ini keluarga korban sementara belum menghendaki otopsi,” ucapnya di RSSA Malang, Rabu (19/10/2022).

Ditanya soal dugaan intimidasi dari kepolisian kepada keluarga besar korban untuk membatalkan permintaan otopsi, dia membantahnya.

“Tidak benar, tidak benar, sekali lagi tidak benar. Silakan dikonfirmasi itu ke pihak yang bersangkutan. Jadi semua sudah diketahui publik, untuk informasi itu silakan dikonfirnasi dulu,” ucapnya lalu meninggalkan wartawan.

Diberitakan sebelumnya, rencana otopsi jenazah korban tragedi KanjuruhanKabupaten Malang, hanya tinggal rencana saja. Sebab, keluarga korban telah membatalkan permintaan otopsi itu pada Selasa (18/10/2022). Diduga, mereka mengalami intimidasi polisi sehingga membatalkan rencana itu.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menerima laporan keluarga korban tragedi Kanjuruhan tersebut mendapat intimidasi dari pihak kepolisian, bahkan aparatur sipil setempat.

“Polisi secara sistematik dan persuasif mengintimidasi keluarga korban sampai mereka membatalkan rencana otopsi jenazah kedua anaknya yang telah meninggal,” kata Sekjen Federasi KontraS Andy Irfan pada Selasa malam (18/10/2022).

Bahkan, keluarga korban merasa tidak tenang atas kehadiran sejumlah aparat kepolisian yang mendatangi keluarga besar korban. Hingga akhirnya keluarga korban membatalkan otopsi jenazah.