JAKARTA, Tugujatim.id, – Data dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), diketahui bahwa sepanjang tahun 2024 telah terjadi 293 kasus kekerasan di lingkungan satuan pendidikan, di mana 31% dari jumlah tersebut merupakan kasus perundungan. Situasi ini menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan kondusif bagi siswa.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, dari Agustus hingga November 2024, tim #1MYouthsStopBullying mengadakan sesi Training of Trainers (ToT) dan roadshow untuk menyuarakan gerakan anti perundungan dalam rangka peacebuilding atau merangkul dan memperbaiki ekosistem di lingkungan sekolah. Sesi ini dilakukan kepada sepuluh sekolah di Jawa Barat dan DKI Jakarta, yaitu: SMAN 34 Jakarta, SMAN 1 Citereup, Sekolah Cendekia Baznas Bogor, SMA Taman Islam Cibungbulang, SMAN 29 Jakarta, SMAS Fajrul Islam, SMKN 13 Jakarta, SMAS Cakra Buana, SMK Al-Hidayah Lestari, dan SMK Ar-Raisiyah Husada.
Berkat sesi Training of Trainers (ToT), tim #1MYouthsStopBullying telah berhasil melatih dan membentuk agen antiperundungan yang terdiri atas perwakilan guru serta perwakilan pengurus OSIS di kesepuluh sekolah yang telah disebutkan. Hal ini merupakan langkah strategis dari #1MYouthsStopBullying untuk memastikan ekosistem anti-perundungan di lingkungan sekolah tersebut berjalan melalui sesi praktik baik yang berkelanjutan.
Selain itu, dalam pelaksanaannya, tim #1MYouthsStopBullying menggunakan Buddy Pekerti®, sebuah permainan kartu edukatif yang dirancang untuk membantu mencegah dan mengatasi perilaku perundungan. Dalam pengembangannya, permainan ini melibatkan kontribusi dari sejumlah psikolog untuk memastikan efektivitasnya dalam mendukung misi antiperundungan.
“Programnya sangat bagus karena permainan kartu ini menyadarkan saya dan teman-teman bahwa tahap awal memberantas pembullian adalah menyadarkan diri sendiri dan orang lain dan mengeratkan rasa pertemanan dan kasih sayang kepada kita,” ungkap Farhan Agustina, salah satu siswa kelas XII dari Sekolah Cendikia BazNas yang berkesempatan mengikuti sesi bermain Buddy Pekerti® bersama tim #1MYouthsStopBullying.
Hal yang menarik dari program ini adalah kolaborasi antara berbagai elemen internal sekolah, seperti guru, siswa, wali kelas, kepala sekolah, dan komite sekolah, dengan elemen eksternal sekolah, termasuk komunitas, media, dan perusahaan. Tim #1MYouthsStopBullying percaya bahwa dengan membangun ekosistem yang kuat, perundungan tidak hanya dapat diatasi di lingkungan pendidikan, tetapi juga kepada masyarakat secara lebih luas.
Melihat potensi dampak positif yang besar, tim #1MYouthsStopBullying juga berharap agar inisiasi ini dapat diperluas ke luar wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta. Dengan demikian, pemberantasan aksi perundungan di Indonesia semakin masif.
Catatan: Ruber Innovation Lab adalah ruang aksesibel bagi generasi muda untuk memformulasikan inovasi di berbagai sektor dalam tujuan memberikan dampak yang luas. Kami berfokus kepada product development, people development, open innovation & creative space, community engagament & collaboration, impact reporting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Penulis: Achmad Rifqi
Editor: Darmadi Sasongko