Bercocok tanam merupakan salah satu kegiatan produktif yang menyehatkan fisik maupun mental. Selain itu, bercocok tanam juga bermanfaat untuk membuat rumah tampak lebih hijau, membuat udara lebih sejuk, dan bisa digunakan untuk mengisi waktu luang.
Bercocok tanam juga dapat meredakan stress yang dialami selama masa pandemi. Apalagi selama pandemi corona masyarakat diminta untuk tidak keluar rumah tanpa alasan yang penting dan jelas. Maka dari itu, bercocok tanam bisa dijadikan salah satu alternatif kegiatan di saat pandemi corona. Apalagi, hal ini tidak selalu membutuhkan lahan yang luas. Mereka bisa menggunakan media poly bag dan pot yang memungkinkan untuk melakukan rekayasa tanah.
Ada beberapa teknologi dan metode yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bercocok tanam di lahan yang sempit sekalipun. Tekonologi dan metode tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan, rumah susun, atau apartemen.
Teknologi tersebut dapat berupa vertical garden atau vertikulur, hanging garden, balcony garden, window garden, dan green roof garden. Salah satu teknologi yang paling sering digunakan adalah teknologi vertical garden atau vertikulur. Teknologi ini menanam dengan memanfaatkan ruang ke atas. Selain itu, metode hidroponik merupakan metode paling populer. Metode ini merupakan metode bercocok tanam yang tidak menggunakan media tanah, tetap air.
Ketertarikan masyarakat untuk mulai bercocok tanam di rumah semakin meningkat. Mereka yang belum memiliki pengalaman pun juga ingin mencoba melakukan hal baru tersebut. Maka dari itu, berikut adalah tips atau cara mudah melakukannya di rumah bagi pemula.
Pilih lokasi dengan cahaya matahari yang cukup
Hal yang paling penting dan utama sebelum memutuskan untuk bercocok tanam adalah menentukan lokasi. Kita tidak perlu menyediakan tempat yang luas, tetapi perlu menjadikan cahaya matahari sebagai salah satu pertimbangan yang penting untuk menentukan lokasi tersebut.
Pilihlah lokasi yang mendapat cahaya matahari cukup, karena pada umumnya tanaman membutuhkan cahaya matahari enam jam per hari. Apabila memiliki rooftop, kita bisa memanfaat area tersebut untuk bercocok tanam. Selain itu, kita juga bisa meletakkan tanaman di dekat jendela atau pagar.
Pilih tanaman yang disukai
Pemula bisa memulai melakukan hal ini dengan menanam tanaman yang disukai. Kita bisa menanam buah favorit, bunga favorit, serta sayur yang disukai oleh semua anggota keluarga. Kita juga bisa menanam tanaman yang pasti dibuoleh keluarga, seperti cabai, tomat, dan tanaman toga.
Apabila masih dirasa sulit, kita bisa memulai dengan menanam dan merawat tanaman yang mudah seperti kaktus. Bibit tanaman tersebut dapat dibeli di penjual tanaman secara langsung atau online, namun kita juga bisa membeli tanaman yang sudah tumbuh untuk dilanjutkan dalam perawatan. Hal tersebut tidaklah masalah, apalagi untuk pemula yang masih belum berpengalaman.
Pilih metode atau media tanam yang digunakan
Apabila lokasi dan bibit telah disiapkan, kita juga harus sudah menentukan metode atau media apa yang digunakan. Media tanam atau media tumbuh yang paling umum dan paling sering digunakan adalah tanah. Meskipun demikian seiring perkembangan teknologi, banyak masyarakat yang mulai menggunakan air sebagai media tanam. Kemudian apabila lahan yang dimiliki ini terbatas, kita bisa memilih menggunakan instalasi vertikal untuk bercocok tanam. Instalasi ini memungkinkan tanaman ditanam dari atas ke bawah. Instalasi ini dapat dibuat sendiri atau bisa memanfaatkan dinding yang ada.
Itulah beberapa cara yang dapat dipraktikkan oleh para pemula ketika mulai memutuskan untuk bercocok tanam. Meskipun demikian, satu hal yang perlu diingat bahwa ini bukan sekadar menanam, melainkan juga merawatnya dengan baik. Kemudian ketika tanaman siap dipanen, kita sendiri jugalah yang akan menikmatinya. Jadi segera mulai bercocok tanam dan jangan takut untuk memulai.
Penulis: Sindy Lianawati
Editor: Gigih Mazda
Comments 1