PASURUAN, Tugujatim.id – Ratusan warga Tengger kerja bakti membersihkan rumput kering di sekitar lahan terdampak kebakaran Gunung Bromo. Warga yang mayoritas pelaku jasa wisata ini berharap agar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bisa segera kembali dibuka.
Sekitar 500 warga dari empat daerah di sekitar Gunung Bromo berkumpul untuk kerja bakti sejak Jumat (15/9/2023) pagi. Mulai dari wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, hingga Kabupaten Lumajang. Masing-masing dari mereka ada yang membawa sabit hingga mesin pemotong rumput. Mereka berpencar ke sejumlah titik untuk memotong rumput kering. Utamanya di jalur akses wisatawan di kawasan TNBTS.
“Kita para pelaku wisata juga membuat sekat bakar dan membersihkan rumput ilalang, untuk persiapan Bromo buka kembali,” ucap Widian Dharma Singgih, Ketua Paguyuban Jeep Brang Kulon, Tosari, Pasuruan.

Kata dia, para pelaku jasa wisata di kawasan Gunung Bromo berharap agar kawasan TNBTS bisa kembali dibuka. Pasalnya, sektor wisata sangat terpukul dengan adanya kebakaran Gunung Bromo.
Selama sepekan lebih kawasan TNBTS ditutup, sektor usaha seolah-olah hidup segan mati tak mau. Mulai dari usaha jasa sewa jip wisata, homestay dan penginapan, serta usaha kuliner terpaksa tutup. Bahkan, warung-warung di depan Bukit Teletubies terlihat kosong dan hanya menyisakan rangka kayu. “Kami kasihan para pelaku wisata tidak bisa bekerja, ” ungkapnya.
Singgih juga berpesan kepada para wisatawan agar lebih peduli dalam menjaga kelestarian alam apabila nantinya kawasan Gunung Bromo dibuka. Pasalnya, hanya karena keteledoran oknum wedding organizer yang menggunakan flare api, 500 hektare lebih lahan perbukitan di wilayah TNBTS seluruhnya menghitam.

“Wisatawan silahkan datang lagi, nikmati Bromo yang eksotis ini, tapi jangan sampai terulang lagi kejadian yang kemarin,” pungkasnya.
Sebelumnya, kebakaran Gunung Bromo awalnya terjadi di wilayah Padang Savana Bukit Teletubies, di Kabupaten Probolinggo, sejak Rabu (6/9/2023) siang. Kebakaran kawasan TNBTS ini meluas hingga ke Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasurian. Kebakaran dipicu oleh flare yang digunakan untuk aktivitas prewedding. Polisi telah menetapkan manajer wedding organizer sebagai tersangka.
Reporter: Laoh Mahfud
Editor: Lizya Kristanti