BOJONEGORO, Tugujatim.id – BNI Cabang Bojonegoro dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bojonegoro menggelar buka puasa bersama pada Kamis (07/04/2022). Dalam kegiatan ini, Ustad Agus Sholahuddin meminta untuk jangan mengharap pahala dari apa yang telah dilakukan, tapi carilah fadzilah Allah SWT.
Acara yang digelar di KCP BNI Bojonegoro, Jl Panglima Sudirman Bojonegoro, ini turut dihadiri Ketua PWI Bojonegoro M. Yazid beserta anggotanya, Pimpinan Bank BNI 46 Cabang Bojonegoro Gunawan Wibisono beserta seluruh jajaran dan kayawannya. Selain itu, hadir Ustad Agus Sholahuddin. Dalam tausiahnya, dia mengatakan, beramal baiklah tanpa perhitungan. Artinya, jangan mengharap imbalan dari apa yang telah dilakukan.
“Misalkan jika salat apa akan mendapat apa, jika bersedekah akan mendapatkan apa, itu contoh amal dengan perhitungan. Walau sudah merasa ikhlas. Karena merasa ikhlas juga bentuk dari kurang ikhlas. Itu kata ulama dulu yang alim,” ujar ustad yang juga salah satu pengasuh rutinan Tombo Ati Ahad Pago di Masjid Al-Biru Pertiwi Dander.
Dalam kesempatan tersebut, Ustad Agus menambahkan, kalau beramal baik berusahalah jangan karena pahalanya, tapi usahakan mencari fadzilah Allah. Karena dengan fadzilah Allah, seseorang bisa masuk surga bighoiri hisab atau masuk surga tanpa perhitungan amal baik atau buruk.
Fadzilah Allah yang dimaksud itu adalah yang disenangi Allah. Dia melanjutkan, siapa pun kalau sudah disenangi Allah, maka masuk surga sangat mudah.
“Berbuat baiklah tidak karena iman saja, tapi juga karena takwa pada Allah. Dengan takwa pada Allah, fadzilahnya akan ada pada kita,” tambahnya.
Selain itu, alumnus Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang itu mengungkapkan, nantinya di akhirat banyak orang merasa pailit, yaitu orang yang merasa banyak amal kebaikannya namun hilang karena adanya dosa sosial yang banyak.
Dosa sosial itu di antaranya membicarakan orang lain, zalim terhadap sesama, dan lain sebagainya.
“Orang tersebut merasa punya banyak amal kebaikan seperti salat yang baik, sedekah yang banyak, baca Al-Qur’an yang rajin dan haji. Tapi, pahalanya hilang karena dosa sosial yang diperbuat, seperti melakukan zalim pada sesamanya, ghibah, dan lain-lain yang memakan pahala kebaikan yang diperbuat sampai habis. Itulah yang disebut pailit,” ujar dosen Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri ini.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim