Tugujatim.id – Siapa sih yang merasa bosan dengan dunia perkuliahan yang monoton? Yap, seperti itulah yang saat ini saya rasakan, di mana di semester empat ini harus menghadapi mata kuliah yang semakin sulit dan membosankan. Karena itu, saya memutuskan untuk mengikuti Program Magang MBKM 2023.
Halo, kenalin saya Fachrul Eka Jaya Pratama. Saya adalah mahasiswa semester 5 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Slamet Riyadi Surakarta (Unisri). Menginjak semester lima ini, saya mendapatkan pengalaman baru yang luar biasa karena mengikuti Program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) 2023 di Tugu Media Group, Kota Malang.
Program Magang ini merupakan salah satu pilihan dari beberapa program MBKM lainnya. Setelah melewati banyak pertimbangan dan seleksi dari Universitas Slamet Riyadi Surakarta, saya berhasil mengikuti program ini yang ditempuh selama empat bulan lamanya, yakni dari September hingga Desember 2023.
Saya memutuskan mengikuti program magang ini setelah melihat beberapa keuntungan yang didapat seperti konversi satuan kredit semester (SKS) sebanyak 20 SKS, yang berarti studi di luar kampus selama semester lima ini.
Tidak hanya itu, program ini saya pilih karena menjadi studi alternatif ketika sudah merasakan bosan dengan suasana perkuliahan yang monoton dan begitu-begitu saja.
Sebelumnya saya memiliki banyak pertimbangan yang cukup membuat ragu untuk mengikuti program magang ini. Salah satunya adalah pilihan lokasi magang yang cukup jauh dari tempat tinggal yakni Kabupaten Sragen.
Setelah mendengar masukan dan pertimbangan dari kakak tingkat yang sebelumnya juga mengikuti program magang yang sama, akhirnya aku memilih Tugu Media Group Malang untuk destinasi belajar dan magang kali ini,
Berjarak 254 km dari rumah, rasa ragu kembali muncul dan mengisi pikiranku, jarak yang cukup jauh tersebut membuat bertanya-tanya pada diriku sendiri “apakah betah saya tinggal di kota orang yang jaraknya cukup jauh dari rumah”.
Namun, semua keraguan itu pun terasa sirna ketika saya menginjakkan kaki di Kota Malang untuk kali pertama pada Jumat (01/09/2023). Cuaca yang cukup dingin serta suasana kota yang tidak terlalu ramai membuat saya merasa nyaman di kota arek Malang ini.
Kota Malang yang sebelumnya saya kira adalah kota yang padat dan ramai, ternyata sebaliknya, kota yang terkenal dengan baksonya ini membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama. Ramah tamah warga serta cuaca yang cukup sejuk membuatku merasa nyaman di sini.
Setelah beradaptasi dengan Kota Malang selama beberapa hari, tepatnya Senin (04/09/2023) untuk kali pertama saya memasuki tempat di mana menjalankan program magang selama 4 bulan yakni Tugu Media Group. Sambutan serta sapa dari para karyawan perusahaan media semakin membuatku yakin akan betah tinggal di kota ini.
Sebelum menjalankan tugas untuk menjadi seorang jurnalis dan content writer, saya bersama tujuh teman-teman lainnya diberikan pembekalan materi mengenai dasar-dasar ilmu jurnalistik untuk menjadi pegangan saat menjalankan tugas ke depannya.
Selama tiga hari berturut-turut, peserta magang diberikan pembekalan seperti straight news dan kode etik jurnalistik yang pematerinya adalah Herlianto A. atau lebih sering dipanggil Mas Herli ini.
Lalu ada Dwi Lindawati dan Imam A. yang mengisi materi feature dan SEO. Mereka adalah sosok yang menjadi guru serta teladan bagi kami mahasiswa magang di Tugu Media Group.
Saat mengikuti program magang ini, saya dan tujuh mahasiswa lainnya dibagi menjadi dua divisi yakni tugujatim.id dan tugumalang.id. Nah, saya berkesempatan untuk masuk ke dalam divisi Tugu Jatim bersama tiga mahasiswa lainnya yaitu Hasna, Rahmatika, dan Cindy.
Sementara untuk empat mahasiswa lainya yaitu Alif, Chisma, Hanifah, dan Bunga masuk ke dalam divisi Tugu Malang. Dari kedua divisi ini, peserta magang mendapat tugas untuk membuat berita konten dengan target satu berita setiap hari.
Memang kali pertama mengerjakan tugas-tugas tersebut sempat menemui berbagai kesulitan seperti tulisan yang belum sesuai kriteria dari Tugu Jatim hingga sulit menemukan ide dan tema yang akan ditulis.
Namun berkat kesabaran pembimbing kami di Tugu Jatim yakni Dwi Lindawati atau kerap dipanggil Mbak Linda, sabar membimbing, memberikan support, dan terus menyemangati kami saat kesulitan dalam mengerjakan tugas.
Setiap bulan, saya dan mahasiswa magang lainnya mendapatkan evaluasi dari Mbak Linda. Alhamdulillah selalu ada progres sehingga kami semakin mahir dalam membuat tulisan berita maupun konten.
Di sela-sela penugasan membuat konten, saya berkesempatan untuk liputan secara langsung di lapangan. Pada Jumat (06/10/2023) untuk kali pertama saya berkesempatan liputan di acara Festival Sekar Banjar Lesbumi Kota Malang yang dihadiri Plt Gubernur Emil Dardak.
Liputan tersebut menjadi pengalaman yang luar biasa karena belum pernah saya rasakan sebelumnya. Tidak hanya itu saja, banyak penugasan liputan lapangan yang memberi cerita tersendiri setiap perjalanannya.
Tidak hanya seputar magang, setiap hari libur seperti Sabtu dan Minggu saya selalu menyempatkan untuk jalan-jalan atau sekadar menikmati secangkir kopi di kedai-kedai pinggir jalan. Semakin hari saya semakin betah untuk tinggal di kota ini.
Di pertengahan pelaksanaan magang, lagi-lagi saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Kali ini saya bersama teman satu divisi Tugu Jatim yakni Rahmatika berkesempatan untuk membuat berita konten khusus Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia pada November hingga Desember 2023.
Kali ini saya mendapat jatah untuk membuat berita seputar Piala Dunia U-17 2023 di venue Stadion Manahan, Kota Solo. Sementara itu, Rahmatika mendapat tugas menulis di venue Stadion Si Jalak Harupat, Kota Bandung.
Tidak turun langsung di lapangan, kami berdua diberi tugas untuk menulis jalannya pertandingan, warna-warni selama pertandingan, serta berita menarik lainnya.
Sungguh memang luar biasa pengalaman yang saya dapatkan selama mengikuti magang ini. Tidak hanya melulu soal menulis berita, bahkan saya dipercayai untuk menjadi kameramen saat acara program dari Tugu Malang Group yaitu STMJ di MCC Kota Malang.
Saat itu juga saya mulai semakin akrab dengan para karyawan Tugu Media Group, rasanya sudah seperti keluarga sendiri. Mereka sangat humble dan mau berbagi serta mengajarkan ilmu yang mereka punya. Sungguh luar biasa!
Di akhir-akhir pelaksanaan magang, saya mendapat tugas terakhir dari pembimbingku sendiri yakni Mbak Linda. Saya bersama teman satu divisi yakni Hasna diberi tugas untuk liputan ke salah satu kuliner legendaris di Kota Malang yakni Soto Duro Pak Markeso.
Cerita di Kota Malang saya tutup dengan mengunjungi salah satu destinasi ikonik di Malang. “Kurang afdal kalau ke Malang tidak ke Bromo”, mungkin itu yang orang-orang katakan saat di Kota Malang.
Bromo memang salah satu destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Malang. Maka dari itu di akhir masa magang ini, saya menyempatkan berkunjung ke salah satu ciptaan Tuhan yang luar biasa ini. Hamparan sabana dan gurun pasir menjadi obat atas segala lelah yang telah dilalui selama empat bulan ini.
Mendekati hari terakhir masa magang, saya merasa berat untuk meninggalkan semua orang yang ditemui di sini. Banyak pengalaman baru yang saya dapatkan saat magang di Tugu Media Group ini, cerita setiap perjalanan, setiap orang memang sangat luar biasa.
Dari mengalami kesulitan hingga senang-senang sudah kulalui di kota yang nyaman ini. Memang tidak heran jika orang-orang jatuh cinta dengan kota ini, mungkin saya dari sekian ribu orang yang juga merasakan jatuh cinta tersebut.
Dan tiba di hari meninggalkan Kota Malang, Tugu Media Group, serta hal hal yang membuatku tidak mau pergi dari tempat ini. Beribu-ribu kata mungkin tidak bisa menuliskan setiap cerita yang kulalui dan saya berharap dapat kembali menemui segala hal ini di hari yang lain. Selamat tinggal Kota Malang. Selamat tinggal Tugu Media Group.
Writer: Fachrul Eka Jaya P. (Magang)
Editor: Dwi Lindawati