BOJONEGORO, Tugujatim,id – Budayawan asal Kendal, Jawa Tengah, Supriyanto GS atau yang akrab disapa Prie GS, meninggal dunia pada Jumat (12/2/2021) pagi sekitar pukul 06.30 WIB.
Kabar duka itu disampaikan KH Ahmad Mustofa Bisri atau biasa dipanggil Gus Mus, ia mengucapkan duka cita melalui akun Instagram miliknya @S.kakung.
“Innã liLlahi wainna ilaihi raji’un. Saudaraku tercinta yang baik dan selalu ingin membahagiakan orang lain, Prie GS, hari ini dipanggil kehadirat-Nya,” tulis Gus Mus.
Gus Mus merasa terkejut ketika ada kabar meninggalnya Prie GS. Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Lateh, Rembang, Jawa Tengah berharap almarhum diterima disisi Allah SWT.
“Kita betul-betul terkejut dan merasa sangat kehilangan. Semoga Allah merahmati dan membahagiakannya. Allahummaghfir lahu warhamhu wa’ãfihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzűlahu waj’alil jannata matswãh…Al-Fãtihah,” ungkapnya.
Ia juga mendoakan agar keluarga Prie GS diberi kekuatan lahir dan batin.
“Semoga keluarga diberi kekuatan lahir-batin. ‘AzhzhamaLlãhu ajrahum wa ahsana aza-ahum,” pungkasnya.
Dalam unggahan tersebut banyak warga net yang mendoakan almarhum Prie GS. Salah satunya Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab.
“iya…kaget banget abah. Semoga Allah merahmati almarhum dan menguatkan keluarganya..,” tulis @najwashihab. (Mila Arinda)
Mengenal Sosok Prie GS
Prie GS adalah seorang budayawan kelahiran Kendal, 3 Februari 1964 yang meninggal di usianya 57 tahun akibat serangan jantung.
Dikutip dari berbagai sumber, Prie GS mengawali kariernya menjadi wartawan di Harian Umum Suara Merdeka, Semarang, Jawa Tengah. Sosoknya juga dikenal sebagai kartunis, penyair, penulis, dan public speaker di berbagai seminar.
Prie GS juga dikenal sebagai sastrawan, budayawan, dan pemerhati sosial melalui karya-karyanya yang unik dan sarkas.
Prie GS pernah menjadi pemimpin majalan wanita Cempaka. Walau sempat menjadi mahasiswa jurusan seni musik Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Semarang, ia memilih jadi seorang kartunis hingga sekarang. Prie GS juga pernah menggelar pameran kartun di Tokyo, Jepang atas undangan The Japan Foundation. (Mila Arinda/gg)