PASURUAN, Tugujatim.id – Cuaca ekstrim yang melanda sejak musim penghujan ini mengakibatkan hasil tangkapan ikan nelayan di Pasuruan menurun. Berkurangnya hasil tangkapan ikan ini disebabkan banyak nelayan yang batal melaut karena takut kondisi ombak yang tinggi.
Sulaiman (42), seorang nelayan asal desa Mandaran, Panggungrejo, Kota Pasuruan, mengatakan bahwa hasil tangkapan ikannya sudah mulai berkurang sejak akhir tahun 2021 lalu.
“Hasil ikan berkurang karena musim hujan ini, jadinya kadang nggak bisa ke laut,” ujarnya.
Sementara itu, Kasubnit Lidik Polairud Polres Pasuruan, Aipda Laswanto, mengungkapkan jika dalam beberapa hari terakhir kondisi cuaca buruk melanda wilayahnya. Puluhan kapal nelayan pun terlihat bersandar di tepi dermaga Pelabuhan Kota Pasuruan.
“Sudah sekitar 5 harian cuacanya tidak mendukung bagi nelayan,” ujar Laswanto pada Minggu (16/1/2022).
Meskipun begitu, dia menjelaskan bahwa belum ada larangan resmi dari kantor Syahbandar bagi para nelayan untuk pergi melaut. Oleh karenanya, masih ada beberapa nelayan yang memilih untuk tetap mencari ikan di tengah kondisi cuaca ekstrim.
“Kami tetap imbau nelayan untuk berhati-hati, apabila ombak cukup besar, kami minta agar segera menepi,” ungkapnya.
Laswanto menjelaskan adanya cuaca ekstrim selain menimbulkan ombak yang tinggi, juga berpotensi menyebabkan banjir air rob di pemukiman warga di sekitar wilayah pesisir.
“Dari BMKG dapat laporan jika mulai tanggal 16-20 Januari 2022 di sekitar wilayah pesisir agar mewaspadai banjir air rob,” pungkasnya.