MALANG, Tugujatim.id – Departemen Sastra Inggris Universitas Negeri Malang (UM) bersama kelompok penelitian linguistik yang disebut sebagai Research Group on Linguistics (RoLing) mengadakan seminar berjudul “Linguistic Analysis for K-Pop” di Aula Perpustakaan Lantai 2, Gedung C3 UM, Kamis (23/10/2023). Departemen Sastra Inggris UM ini meriset temuan baru soal budaya hits K-Pop.
Seminar Linguistic Analysis for K-Pop bertujuan untuk menyajikan hasil penelitian terkini dalam lingkup linguistik yang berkaitan dengan fenomena budaya populer global, K-pop. Seminar ini pun dihadiri sekitar 85 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mulai mahasiswa UM, UB, UIN Malang, Sanata Darma, Ma Chung, dan Sam Ratulangi.
Tidak hanya itu saja, acara ini juga mengundang pembicara tamu ahli dari Universitas Sebelas Maret Karlina Denistia PhD. Tim peneliti Departemen Sastra Inggris UM yang diketuai Nurenzia Yannuar PhD dari Universitas Negeri Malang juga mempresentasikan hasil riset itu.
Adapun peneliti tim dosen terdiri dari Nazarudin PhD Candidate dari Leiden University/Universitas Indonesia dan Yusnita Febrianti PhD serta Nanang Zubaidi PhD dari Universitas Negeri Malang. Sedangkan tim mahasiswa terdiri dari Hana F. Sholivita SS dan Farah U. A. Salsabila SS yang berasal dari Universitas Negeri Malang serta Nadilla Rahma Dia Ningrum SS dari Universitas Brawijaya.
Nurenzia menyampaikan, penelitian ini terselenggara berkat dukungan pendanaan internal dari Fakultas Sastra dan LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Universitas Negeri Malang. Tujuan utama pendanaan ini adalah untuk memajukan topik-topik penelitian terkini di masing-masing kelompok studi di Departemen Sastra Inggris UM.
“Dalam penelitian ini, tim peneliti kami mendalami bagaimana K-pop telah memengaruhi penggunaan bahasa di kalangan penggemarnya, terutama dalam lingkungan media sosial. Fenomena ini telah menciptakan beragam bahasa baru di mana kata-kata dalam bahasa Korea dan bahasa lokal bersanding dengan kata-kata dalam bahasa Indonesia,” ujar Nurenzia.
Banyak temuan dari hasil penelitian tersebut, misalnya ucapan seperti “bagopsidanya, akang,” yang artinya “aku merindukanmu, sayang.” Hal ini mencerminkan penggunaan bahasa yang sangat dinamis dan mengalir.
Di dalamnya juga terdapat unsur negosiasi identitas, di mana para pengguna bahasa ala K-pop ini merepresentasikan fantasi K-pop dalam konteks realitas lokal mereka.
Hasil dari penelitian yang luar biasa ini, menurut dia, telah menghasilkan bukan hanya artikel-artikel ilmiah yang berharga, tapi juga desain kaus yang cerah dan kreatif. Melalui desain kaus tersebut, tim peneliti berharap dapat meningkatkan minat dan kesadaran di kalangan masyarakat akademik tentang pentingnya penelitian ilmiah dalam konteks K-pop, terutama dalam aspek kebahasaan.
Writer: Feni Yusnia
Editor: Dwi Lindawati