BOJONEGORO, Tugujatim – Upaya Pemerintah Bojonegoro dalam mengatasi persebaran Covid-19 terus berjalan. Salah satu upayanya yaitu dengan melakukan vaksinasi pada Kamis (28/01/2021). Upaya tersebut untuk menciptakan kekebalan imunitas di dalam tubuh.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro Ani Pujiningrum, skala prioritas nasional untuk vaksinasi, yaitu Jawa, Bali, dan Sumatera.
“Skala prioritas nasional untuk vaksinasi adalah Jawa, Bali, dan Sumatera. Bojonegoro sendiri masuk dalam termin 1, gelombang ke-2 vaksinasi Covid-19,” ujarnya saat melalukan sambutan di RSUD Sosodoro Jatikoesoemoe Bojonegoro.
Sasaran vaksinasi tahap pertama ini adalah untuk penduduk dengan usia 18-59 tahun yang telah melalui tahap screening.
Tahap pertama, vaksinasi tersebut untuk tenaga kesehatan yang merupakan kelompok paling berisiko terpapar Covid-19 dan di Bojonegoro akan dilaksanakan pada akhir Januari.
Kemudian untuk tahap kedua, vaksinasi untuk aparat maupun petugas yang menangani pelayanan publik. Di antaranya, anggota Polri, TNI, guru, satpol PP, pemadam kebakaran, dan anggota tim penanggulangan bencana.
Sedangkan tahap ketiga, yaitu pelaku ekonomi, tahap keempat adalah kelompok masyarakat umum, dan tahap kelima kelompok masyarakat rentan.
Untuk jumlah warga di Bojonegoro yang akan mendapatkan vaksin yaitu 1.040.760 orang.
“Jumlah estimasi untuk Kabupaten Bojonegoro sesuai data yang kami dapat dari Kementerian Kesehatan sebanyak 1.040.760 orang,” ungkap Ani.
Perlu diketahui, vaksin tahap pertama telah sampai di Bojonegoro pada 26 Januari 2021 pukul 03.00 WIB sebanyak 3.680 vial. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro merencanakan vaksinasi tahap pertama bisa selesai minggu pertama Februari.
“Kami rencakan untuk vaksin sebanyak 3.680 vial ini selesai dilaksanakan pada minggu pertama Februari,” jelas Ani.
Setelah pencanangan pertama di Bojonegoro, selanjutnya akan dilaksanakan vaksinasi secara serentak di seluruh fasilitas kesehatan.
Ani juga menjelaskan mengenai vaksin akan disuntikan dalam dua tahap.
“Vaksin Covid-19 pertama ini akan disuntikkan dalam 2 tahap dengan interval waktu 14 hari. Jadi, kalau hari ini dilaksanakan, maka 14 hari kemudian akan disuntikkan dosis kedua,” ujarnya. (Mila Arinda/ln)