Malang -Total terdapat 4 dokter di Malang yang meninggal akibat badai pandemi COVID-19. Sementara data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang, tercatat sudah 30 dokter yang positif virus yang dipercaya berasal dari kelelawar itu.
Untuk diketahui Indonesia dilanda duka mendalam. Badai pandemi COVID-19 nyatanya membuat banyak nyawa melayang, khususnya para garda terdepan COVID-19 yakni para dokter dan tenaga medis. Data yang dihimpun dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hingga Minggu (13/9/2020) mencatat total ada 115 dokter telah meninggal akibat paparan virus ini sejak merebak awal kali pada Maret 2020 silam.
Baca Juga: Buah-Buah Terbaik untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Berikut daftar rincian dokter di Malang yang gugur akibat paparan virus berbahaya ini :
1. Dr Edi Suwono (2 Agustus 2020)
dr Edi Suwono diketahui menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (2/8/2020) saat dirawat di RSUD Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Beliau menjadi dokter pertama yang gugur akibat paparan virus Sars-Cov-2 di Kota Malang.
Belum diketahui hasil tracing penularan beliau saat itu mengingat sudah purna tugas dari tugas kedokteran di Puskesmas Kedungkandang sejak lama. Kendati positif, beliau meninggal juga bukan karena faktor penyakit penyerta alias komorbid.
2. Prof Dr R Mohammad Muljohadi Ali Sp.Fk (18 Agustus 2020)
Dokter bergelar profesor ini diketahui tutup usia pada Selasa (18/8/2020) malam hari saat dirawat di RSSA Kota Malang. Muljohadi Ali kelahiran Pamekasan 6 September 1947 ini merupakan Guru Besar Farmakologi di Universitas Brawijaya Malang.
3. dr Ach. Chusnul Chuluq Ar MPH (21 Agustus 2020)
Berikutnya, ada dr Ach Chusnul Chuluq yang juga terinfeksi virus ini dan kemudian gugur pada Jumat (21/8/2020) saat dirawat di RSSA Kota Malang. Dokter yang juga mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) ini tutup usia pukul 04.31 WIB.
Dimungkinkan, beliau tertular dari tempat praktiknya di Tumpang, Kab Malang. Dia memang tidak ada bertugas di rumah sakit. ”Setahu saya memang beliau punya tempat praktik pribadi, pasiennya juga banyak. Ya kemungkinan dari sana (tertularnya). Selain itu juga mungkin faktor usia,” terang Ketua IDI Malang Raya, dr Djoko Heri.
4. dr Aman Teguh Pribadi (16 September 2020)
Terbaru, deretan kalangan dokter yang gugur akibat paparan virus asal Wuhan, China ini menimpa dr Aman Teguh Pribadi. Beliau tutup usia pada Rabu (16/9/2020) pada pukul 23.50 WIB.
Baca Juga: Agar Hari Lebih Berwarna, Anda Bisa Melakukan Tips-Tips Ini di Pagi Hari
Dimungkan sumber penularan juga berasal dari tempat praktik pribadinya di Wilayah Bandulan Kota Malang. ”Dari data yang saya terima, beliau selama ini hanya praktek pribadi saja. Tempat prakteknya ada di Bandulan, Kota Malang. Sangat mungkin penularan dari tempat praktiknya itu,” papar Hery.
Ketua IDI Cabamg Malang Raya, dr Djoko Heri mengatakan, meninggalnya dr Aman semakin menambah deretan dokter di Malang Raya yang meninggal dunia akibat COVID-19.
Hingga saat ini, sudah ada 4 dokter di Malang Raya meninggal dunia. Jika ditotal, sudah ada 30 dokter tertular virus Sars-Cov-2 saat bertugas.
“Terhitung sejak Maret 2020, sudah ada 4 dokter meninggal akibat paparan virus ini, termasuk beliau. Saat ini, yang sedang dirawat di RS rujukan ada 3 orang, juga karena virus COVID-19,” rincinya.
Menurut dia, ini sudah tergolong kejadian luar biasa. Atas kejadian ini, IDI mengimbau kerjasama dan kesadaran masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Pencegahan ini pada akhirnya sangat membantu tenaga kesehatan sebagai gugus terdepan penanganan COVID-19.
”Sangat percuma rasanya kami para dokter dan petugas kesehatan lain menggunakan APD lengkap kalau nyatanya kasus COVID-19 terus bertambah. Lama-lama rumah sakit akan penuh, petugas medis kelelahan dan pada akhirnya tenaga kesehatan juga bisa tertular,” harapnya. (azm/gg)