MALANG, Tugujatim.id – Departemen Kimia Universitas Negeri Malang (UM) sukses menyelenggarakan Workshop Pengembangan Bahan Ajar Kimia berbasis blended learning kepada lebih dari 30 guru SMA se-Malang Raya. Acara dosen UM ini diselenggarakan selama dua hari, yaitu 20 dan 22 Oktober 2022 secara online melalui Zoom Meeting.
Workshop untuk guru kimia SMA se-Malang Raya ini juga dihadiri Prof Hadi Nur, Dr Sumari MSi, dan Indah Nur Pramesti SSi MEng, serta bersama Endang Ciptawati SSi MSi sebagai ketua pelaksana dengan dibantu mahasiswa UM.
Workshop ini digelar karena dari hasil konsultasi dan survei tim pelaksana kegiatan pengabdian dengan mitra pelaksana lapangan yakni para guru kimia se-Malang Raya. Untuk penerapan blended learning sulit dilaksanakan karena keterbatasan internet para siswa. Kurangnya bahan ajar yang digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran kimia juga menjadi alasan mengapa workshop ini diadakan. Hal ini karena mempelajari kimia selain bermain dengan materi yang abstrak, juga memerlukan fakta atau data untuk menjelaskan fenomena kimia.
Selain itu, workshop dosen UM ini juga digelar sebagai salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Di sisi lain, penyelenggaraan workshop ini juga dapat mengenalkan cara pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran online dan pembelajaran konvensional/tradisional yang sudah banyak diterapkan. Hasilnya, penggunaan blended learning memengaruhi persepsi terhadap aktivitas pembelajaran.
Penggunaan metode blended learning memiliki sisi yang positif, yakni mampu meningkatkan nilai akhir pada berbagai karakteristik siswa. Pelatihan dan pendampingan pengembangan bahan ajar ini dilakukan hingga diperoleh pilot project. Tujuannya untuk membantu para guru, khususnya guru kimia, dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Sebagai tambahan, guru pun diberikan pelatihan menyusun instrument tes untuk mengukur keterampilan proses sains dan self regulated learning siswa.
Pemanfaatan media bahan ajar yang memadukan teks, grafik, dan gambar dengan menambahkan beberapa video animasi ke dalam pembelajaran dapat menggunakan bantuan teknologi internet. Beberapa aplikasi yang nantinya akan digunakan dalam metode pembelajaran adalah Mentimeter dan Quizziz.
Harapannya, kegiatan yang digelar tim dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Malang tersebut dapat merancang pembelajaran blended learning, menyusun instrument self regulated learning, dan menerapkan pembelajaran blended learning dengan lebih kreatif dan inovatif pada pembelajaran kimia. (adv)