PASURUAN – Setelah Drone Motodoro SRI Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah wilayah, kali ini giliran Kota Pasuruan, pada Kamis (2/4/2020).
UMM bekerjasama dengan Kodim 0819 Pasuruan ini didukung oleh anggota Gugus Tugas Covid-19 dari Pemerintah Kota Pasuruan, BNPB Kota Pasuruan, serta Polresta Pasuruan.
Hingga saat ini, tercatat belum ada kasus positif Corona di Kota Pasuruan. Meskipun begitu, bagi Kota Pasuruan, antisipasi dan waspada guna menekan persebaran wabah Covid-19 selalu yang utama. Karena itu, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kota Pasuruan menggandeng drone UMM yang merupakan rancangan dosen FPP UMM Dr Ir Wahono MT, untuk bekerjasama melakukan penyemprotan.
Sasaran penyemprotan wilayah yakni sepanjang Jalan Protokol Kota Pasuruan meliputi Kecamatan Purworejo, Panggungrejo, Pohjentrek, Bugul Kidul, serta Gading Rejo.
Turut hadir Plt Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo, Ketua DPRD Kota Pasuruan Ismail Marzuki Hasani, Kapolresta Pasuruan AKBP Doni Alexsander SIK MH, dan Dandim 0819 Pasuruan Letkol Arh Burhan Fajari Arfian.
Sementara itu, Burhan secara khusus mengapresiasi bantuan UMM dalam pencegahan penyebaran wabah Covid-19 ini.
“Saya ucapkan sangat-sangat terimakasih atas sumbangsih dan partisipasi dari pihak UMM. Upaya yang kita lakukan setiap hari melalui mobil damkar belum maksimal. Memakai drone ini jadi bisa menjangkau semua sisi,” kata Burhan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pasuruan, Bahrul Ulum, menilai drone yang diperbantukan dalam penyemprotan ini sangat pintar.
“Saya kira kegiatan penyemprotan melalui drone UMM sangat membantu dalam rangka mempertahankan status waspada. Mudah-mudahan, dengan upaya pencegahan ini, di Kota Pasuruan tidak ada warganya yang positif Covid-19 apalagi menularkannnya,” ujar Bahrul.
Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM, Dr Ir David Hermawan MP IPM, menjelaskan drone ini sedianya digunakan di bidang pertanian, yakni guna penyemprotan hama di daerah persawahan atau ladang.
Namun di tengah wabah Covid-19, drone senilai kisaran Rp 250 juta perunitnya ini, diturunkan untuk melakukan spraying disinfektan. “UMM selalu terbuka jika diminta bantuan oleh daerah lainnya,” ujar David.
Lanjut David, selain Drone Motodoro Spraying Robot Indonesia (SRI) untuk aplikasi pupuk dan pestisida, UMM juga punya drone canggih lainnya. Yakni Motodoro MX berjenis Flying Wing dengan kemampuan yang lebih efisien karena sekali terbang bisa memetakan lahan sekitar 700 hektar. Yang ketiga adalah Farm Mapper yang memiliki kemampuan terbang serta landing vertikal dengan daya jangkau 400-500 hektar.