SURABAYA, Tugujatim.id – Kabar kurang sedap berembus menimpa SUY, mahasiswi Unair Surabaya, yang diduga hilang saat perjalanan naik kapal KM Dharma Kencana VII dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jatim, menuju Makassar, Selasa (08/11/2022). Kabar hilangnya SUY, mahasiswi jurusan teknik lingkungan ini pun beredar di media sosial (medsos).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tugu Jatim serta sebuah rekaman CCTV di dalam kapal, SUY tampak berjalan menuju ke salah satu ruangan di dalam kapal. Sejak itulah, dia tak ditemukan lagi.
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Aipda Agus DP mengatakan, keluarga korban mahasiswi Unair Surabaya itu telah melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Agus menyampaikan, pihaknya langsung menyelidiki kasus orang hilang dan menerbitkan surat keterangan laporan orang hilang.
“Waktu kejadian itu memang ada laporan. Tapi, laporan-laporan itu tetap tidak berfungsi karena laporan masyarakat. Kami buatkan surat tanda laporan orang hilang SKPLOH,” katanya saat dikonfirmasi pada Rabu (16/11/2022).
Agus menjelaskan, korban sempat menghubungi keluarganya dengan mengatakan tidak ingin dicari. Mendapat kabar tersebut, keluarga korban merasa khawatir dengan keadaan korban sehingga membuat laporan ke polisi.
“Jadi, sudah kami buatkan suratnya. Cuma ibu korban atau pelapornya itu ditelepon sama anaknya (SUY, red). Intinya, dia minggat. Mau bunuh diri juga. Terus namanya orang tua ya khawatir setelah ditelepon itu kalau gak salah Senin (07/11/2022),” jelasnya.
Dia melanjutkan, kasus dugaan mahasiswi Unair Surabaya ini tidak ada tanda-tanda pelanggaran hukum kriminalitas.
“Terus Rabunya (09/11/2022) orang tua dan saudaranya ke polres. Di polres, keluarga korban cerita seperti apa yang saya sampaikan. Untuk mengeluarkan LP, kami harus koordinasi dengan reskrim, ada tindak pidananya atau tidak. Kalau ada tindak pidananya, kami serahkan ke reskrim. Karena belum ada tanda-tanda pelanggaran hukum kriminalitas, akhirnya tetap kami buatkan tapi bukan LP karena kan belum ada indikasi ke arah kriminalitas. Kami buatkan surat SKPLOH yang bersangkutan,” imbuhnya.
Setelah itu, pihak kepolisian mengantarkan keluarga korban ke kantor dermaga Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk mengecek CCTV di dalam kapal yang dinaiki korban.
“Kami tetap bantu, reskrim sampai ke dermaga ngecek CCTV-nya ada enggak (korban). Jadi, kami bantu sampai ke gapura surya kapal penumpang. Keluarganya sampai gak ada tempat tidur, kami suruh istirahat di musala,” ungkapnya.
Namun, hingga kini belum ada informasi keberadaan mahasiswi Unair Surabaya itu. Pihak kepolisian menduga korban memiliki permasalahan sehingga ingin pergi ke Makassar.