MALANG, Tugujatim.id – Tugu Media Group (Tugu Malang ID dan Tugu Jatim ID) bakal kembali memperingati 12 tahun wafatnya KH Abdurrachman Wahid atau Gus Dur pada Selasa (04/01/2022). Peringatan Haul Gus Dur ini bertajuk “Merindukan Gus Dur, Meneladani Gus Dur dalam Kepemimpinan Humanisme”. Kegiatan ini akan diselenggarakan secara hybrid dari Aula Rektorat UIN Maulana Maliki Ibrahim (UIN) Malang. Dalam acara itu, kisah dan kesaksian orang-orang di sekitar hidup Gus Dur akan mengemuka.
Salah satunya dari Wahyu Muryadi, eks Kepala Biro Protokol Istana Kepresidenan semasa Gus Dur menjadi Presiden RI ke-4 pada 1999-2021. Singkat cerita, sekitar tahun 1987-an, awal pertemuan Wahyu dengan Gus Dur bermula dari profesinya.
Waktu itu, Wahyu adalah wartawan Tempo. Dalam reportasenya, Wahyu ditugasi menguntit segala macam informasi tentang Gus Dur sebagai tokoh bangsa. Suatu hari, di sebuah konferensi pers di pesawat, Wahyu bertanya perihal penyelesaian konflik GAM.
”Tidak disangka, Gus Dur ingat betul suara saya. Itu juga yang jadi kelebihan beliau. Sejak itu, saya dipanggil ke dalam, berbincang berdua. Di situ saya ternyata ditawari menjadi spokesperson (juru bicara, red) beliau,” kenangnya.
Selama mendampingi Gus Dur, Wahyu mengatakan, terlalu banyak yang bisa dikenang dari sosok pembesar Nahdlatul Ulama (NU) tersebut. Mulai dari detik kejayaan dia diangkat sebagai presiden hingga detik-detik Gus Dur dilengserkan. Semua kisah itu dia saksikan dengan mata dan hatinya sendiri.
Selain itu, Wahyu juga mengenal betul kebesaran sosok Gus Dur. Menurut dia, Gus Dur adalah sosok pemimpin yang diperhitungkan di dunia, termasuk negara adidaya Amerika Serikat.
”Bagaimana Gus Dur diundang George Bush secara khusus. Bagaimana dia membuat Clinton kerasan ngobrol dengannya. Fidel Castro pun sampai terpingkal-pingkalnya dibuatnya,” kata mantan Pemred Tempo ini.
Tidak hanya pemimpin dunia, Wahyu melanjutkan, nama Gus Dur juga disegani di negara sendiri. Mulai dari kalangan santri, kiai, pengusaha, bahkan preman. Kiprah Gus Dur dalam mengentas perbedaan juga tinggi. Dia bahkan dikenal sebagai bapak pluralisme.
”Di mata Gus Dur itu tidak ada batas. Di matanya, dunia seolah tidak ada sekat. Semua sekat etnis, tas, suku atau agama, semua dia dobrak. Sama seperti namanya, Abdurrahman Addakhil, yang artinya sang pendobrak,” ujar pria berusia 58 ini.
Selebihnya, nantikan kisah-kisah lain dari sosok Gus Dur dalam Haul Gus Dur yang diadakan Tugu Media Group pada Selasa (04/01/2022). Kegiatan ini akan diselenggarakan secara hybrid dari Aula Rektorat UIN Maulana Maliki Ibrahim (UIN) Malang.
Sementara itu, CEO Tugu Media Group Irham Thoriq menyampaikan, agenda memperingati Haul Gus Dur ini kali kedua dilaksanakan dengan tema berbeda. Dia melanjutkan, tujuannya agar spirit dan nilai kebaikan Gus Dur dapat diikuti generasi milenial.
“Tahun ini kami lebih spesifik membahas soal kepemimpinan dan humanisme Gus Dur. Sedangkan tahun lalu soal kebhinekaan,” ujarnya.
Dalam acara ini, sederet narasumber siap dihadirkan untuk kembali mengenang sosok mantan Presiden RI ke-4 tersebut. Di antaranya, Jaringan Gusdurian dan Anak ke-3 Gus Dur Anita Wahid, Wakil Gubernur Jawa Tengah H. Taj Yasin Maimoen.
Selain itu, ada Rektor UIN Malang Prof Dr M. Zainuddin MA, Kepala Protokol Istana Era Gus Dur dan Mantan Pemred Majalah Tempo Wahyu Muryadi, dan Wali Kota Pasuruan Drs H. Saifullah Yusuf.
“Alhamdulillah, pematerinya sudah fix semua, termasuk Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen,” jelasnya.
Untuk diketahui, Haul Gus Dur kali ini digelar secara hybrid. Namun, peserta offline event ini terbatas, jadi bagi Anda yang ingin mengikutinya secara daring, diharapkan mendaftar pada link berikut bit.ly/HAULGUSDUR2020.
Haul Gus Dur 2021 ini didukung penuh oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), OJK Malang, Pertamina, Grand Mercure Malang, Climate Change Frontier, dan Malang Strudel.