MALANG, Tugujatim.id – Universitas Brawijaya (UB) Malang menganugerahi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) bidang Manajemen Strategis, pada Jumat (3/3/2023). Erick dinilai menjadi figur perubahan di Indonesia.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB, Dr Abdul Ghofar mengatakan bahwa proses penganugerahan gelar Doktor Kehormatan ini telah melalui tahapan akademik yang ketat dan berjenjang selama satu setengah tahun.
Ghofar mengungkapkan bahwa gelar ini diberikan karena Erick memiliki pemikiran yang out of the box dan melintasi berbagai disiplin ilmu. “Pak Erick bagi kami adalah figur perubahan transformasi yang terus bergerak dalam berbagai keadaan meskipun sulit sekalipun,” jelasnya.
Dia berharap, orasi ilmiah yang disampaikan Erick bisa menjadi bahan akademik untuk riset kampus. Ia menilai UB akan selalu terkoneksi dengan sumber di dalam dan luar kampus. “Ini menjadi bekal bagi kami atas ilmu yang diberikan oleh Pak Erick dalam orasi ilmiahnya,” inginnya.
Sementara Erick dalam orasi ilmiahnya mengatakan bahwa menjabat sebagai Menteri BUMN pada 2019 lalu menjadi momentum berharga baginya. Dia mendapat banyak perubahan cara pandang tentang ilmu manajemen hingga peran negara dalam melayani masyarakat.
“Itulah tahun ketika saya memulai sesuatu yang baru, setelah puluhan tahun berkiprah di dunia bisnis,” ucapnya.
Baginya, mengelola media massa, membesarkan klub basket, hingga menahkodai klub sepak bola terbaik dunia adalah pengalaman menakjubkan baginya. Namun menjadi seorang Menteri BUMN jauh lebih menakjubkan karena bisa memberikan pelajaran betapa besar potensi Indonesia.
Dia mengaku menemukan fakta bahwa BUMN memiliki peran penting bagi negara namun juga perlu untuk bertransformasi.
Menurutnya, sumber daya alam dan manusia Indonesia, infrastruktur bisnis serta portofolio usaha yang sudah berusia puluhan, bahkan ada yang ratusan tahun, harusnya bisa menyelaraskan diri menari bersama globalisasi dunia.
“Dari sini kita masuk kepada pertanyaan menarik, apa strategi BUMN dalam meletakkan kepentingan Indonesia di tengah globalisasi? Inilah yang saya kemukakan sebagai sebuah eternitas transformasi BUMN,” paparnya.
“Strategi eternitas transformasi BUMN harus mampu menjadikan BUMN sebagai pelaku bisnis berkelas dunia, yang memiliki penguasaan, jangkauan bisnis, dan pengelolaan yang melampaui batas-batas negara Indonesia, menjadi bagian penting dari ekspansi kepentingan nasional dalam era globalisasi,” imbuhnya.
Di sisi lain, pemberian gelar itu mendapat protes dari para mahasiswa. Puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa menyambut Erick.
Para mahasiswa dengan atribut didominasi warna hitam membawa sejumlah atribut dan flyer menolak seremonial pemberian gelar tersebut. ”Tolak Erick Thohir, Tolak,” teriak massa aksi.
Namun, aksi mereka dihadang polisi yang berjaga. Tampak sebagian dari mereka juga berdialog dengan petugas kampus terkait aksi itu. Meski terdapat aksi saling dorong, namun aksi itu tidak sampai berujung ricuh.
Perwakilan aksi dari kelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Resah Brawijaya (Amarah Brawijaya), Bernadian Ginting menuturkan bahwa menurut mereka, pemberian gelar tersebut menjadi simbol matinya integritas akademik UB.
“Sebagai institusi akademik yang memiliki standar dan nilai-nilai yang tinggi, seharusnya universitas dapat mempertimbangkan secara seksama siapa yang pantas mendapatkan gelar akademik,” ucapnya.