SURABAYA, Tugujatim.id – Ada yang istimewa dalam perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXIX Tingkat Provinsi Jatim 2021. Sebab, ada salah satu kafilah (peserta) termuda yang mengikuti lomba tersebut. Namanya Fathir Zulfian Alfi, 8, siswa SD Islam Wahid Hasyim Surabaya. Ternyata, siswa yang kini duduk di kelas 2 SD ini sejak kecil sudah fasih akan tartil Al-Qur’an. Seperti apa kisahnya?
“Sejak kecil Fathir sudah pandai hafalan Al-Qur’an. Suaranya juga bagus. Malah dia sering diikutkan orang tuanya dalam berbagai lomba. Mulai dari lomba azan hingga tartil Qur’an. Dan dia selalu dapat juara satu,” jelas Fatchurohman, Wakil Kepala SD Islam Wahid Hasyim Surabaya, Jumat (05/11/2021).
Fatchur melanjutkan, sebagai tetangga Fathir, dia mengenal betul sosok bungsu dari dua bersaudara tersebut. Dia mengatakan, Fathir merupakan anak yang lincah dan tak pemalu.
“Dia sering diikutkan ayahnya lomba MTQ, baik di tingkat kecamatan maupun tingkat kota, dan selalu dapat juara satu. Peran keluarganya sangat luar biasa terhadap capaian prestasi Fathir,” ujarnya.
Kepiawaian Fathir akan tartil Al-Qur’an tak terlepas dari peran sang ayah yang merupakan seorang ustad.
“Ayahnya seorang ustad, sangat luar biasa dalam mendidik Fathir soal ilmu agama. Fathir mengikuti jejak kakaknya yang juga pintar tartilan maupun azan,” ujar Fatchur.
Terlepas dari banyaknya prestasi yang telah ditorehkan Fathir, Fatchur mengatakan, terselip kisah duka yang mendalam. Fathir adalah anak piatu yang harus kehilangan sang ibu dalam sebuah kecelakaan tragis di Tulungagung pada 2019 silam.
“Pasti pernah dengar ada mobil yang tenggelam di sungai di Tulungagung pada 2019 lalu. Nah, salah satu korban tewas dalam mobil itu adalah ibunda Fathir,” kisah Fatchur.
Sementara itu, Plt Kasi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya Muhammad Ali Faiq mengatakan, terpilihnya Fathir mewakili Surabaya di ajang MTQ tingkat provinsi, selain karena banyaknya capaian prestasi yang sudah diraih, dia juga telah lolos seleksi yang dilakukan Kemenag Surabaya.
“Fathir kelahiran 13 Mei 2013, usianya baru 8 tahun, tapi capaian prestasinya sudah banyak. Dia juga lolos seleksi, akhirnya bisa mewakili Surabaya,” jelasnya.
Faiq mengatakan, jika nanti Fathir mampu meraih juara di MTQ Jatim yang kini tengah berlangsung di Kabupaten Pamekasan, maka akan diproyeksikan untuk mengikuti MTQ tingkat nasional.
“Semoga ananda Fathir bisa juara di Pamekasan sehingga nantinya akan dapat mewakili Jatim di tingkat nasional,” ujarnya. (*)
Sumber Artikel: Berita Anak Surabaya (Basra)