MALANG, Tugujatim.id – Merachel Design Academy menggelar fashion show dan lomba membuat model pakaian dengan kain wastra nusantara. Gelaran dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional itu berkolaborasi dengan komunitas Pemuda Berkain. Acara tersebut dilakukan di Souk Bistro, Jalan Jakarta, Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu (01/09/2023).
Direktur CV Kalimas yang menaungi Merachel Design Academy, Dennis Cristiano menyampaikan, kegiatan ini merupakan wadah bagi para pemuda untuk meningkatkan kreativitasnya dalam mengolah kain wastra nusantara menjadi model pakaian yang menarik. “Melalui kegiatan ini mereka boleh mengembangkan kreativitasnya dengan berbagai seni yang dimiliki,” ucapnya.
Sementara itu, pilihan berkolaborasi dengan Pemuda Berkain dinilainya merupakan hal yang tepat karena mereka memiliki pengalaman yang luar biasa di bidangnya. “Karena dari Pemuda Berkain sudah memiliki pengalaman yang pas di bidangnya dan sudah tidak diragukan lagi,” kata Denis.

Principal Merachel Design Academy, Novia Ira Maulana menyampaikan bahwa acara kali ini sebagai hasil ujian akhir Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK). Di mana ujian akhir PKK tersebut merupakan rangkaian program bantuan Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
“Jadi dari program PKK ini, peserta didik kita salurkan untuk mendapatkan pekerjaan. Program ini bisa dibilang mulia, sambil kita kolaborasi dengan Pemuda Berkain yang notabene anak-anak muda yang nanti keterserapan peserta didiknya ini akan direkrut untuk dunia industri,” jelas Novia.
Sementara itu, untuk lomba draping atau membuat model pakaian dari kain wastra nusantara yang selanjutnya menjadi pakaian siap pakai untuk program PKK dari bantuan Kemendikbudristek RI, diikuti oleh 32 peserta dari Kota Malang.

Novia juga mengatakan bahwa kolaborasi antara Merachel dan Pemuda Berkain ini juga memanfaatkan momentum Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober di setiap tahunnya. “Sebenarnya kami ready to wear-nya tidak batik, hanya saja karena kami menyamakan dengan kolaborasinya Pemuda Berkain, dan tanggal 2 Oktober Hari Batik, jadi kami sounding-kan dengan hari khusus tersebut,” tutur Novia.
Kain wastra nusantara merupakan kain tradisional yang sarat akan makna budaya nusantara dan memiliki ciri khas dari beberapa hal yang dapat menjadi pembeda. Mulai dari simbol, warna, ukuran, hingga material kain. Terdapat empat kain wastra nusantara yang sudah mendunia, yakni kain batik, kain songket, kain tenun dan kain ikat.
Founder Pemuda Berkain, Gerak Samudra mengatakan bahwa kolaborasi bersama Merachel Design Academy merupakan wujud dan komitmen bersama dalam membangun kesadaran seluruh elemen masyarakat, khususnya anak-anak muda dalam memanfaatkan kain wastra nusantara.
Dengan dilakukan teknik draping, kain wastra nusantara dapat berubah menjadi suatu karya yang artistik. “Bahwasannya kalau kain nusantara bisa dipakai untuk acara apapun dan bisa menjadi referensi dengan koleksi-koleksi draping yang kita buat,” ujar Samudra.
Manajer Operasional sekaligus salah satu Founder Souk Bistro Malang, Juni Wendi mengatakan bahwa kafe yang ia kelola tidak hanya fokus dan bergerak di dunia food and beverage saja, tetapi Souk Bistro Malang juga fokus pada pengembangan industri kreatif.
“Dunia fashion itu saat ini terus berkembang, kalau kita bicara fashion runway tidak hanya di panggung, namun saat ini kita bisa trans show di mana saja, termasuk di kafe seperti ini,” ucapnya.
Reporter: Yona Arianto
Editor: Lizya Kristanti