SIDOARJO, Tugujatim.id – Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mengaku bahwa ia mendapat laporan dari kepala desa (kades) dan pejabat yang mendukungnya bahwa mereka mendapat intervensi.
“Saya dapat informasi kades mulai ditelponi, apakah saudara-saudara takut? Kami sudah dapat laporan kepala daerah sudah ditelponi. Bahasanya, ojok kenceng-kenceng (mendukung). Takut? Lawan,” kata Ganjar saat orasi di depan relawan dalam agenda kampanye Hajatan Rakyat di GOR Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu (21/1/2024).
Untuk itu, Ganjar meminta dari pihak siapapun, baik kepala desa maupun kepala daerah yang mendapat intervensi karena mendukung dirinya agar segera lapor. “Jadi semua yang hari ini merasa terancam ditelponi, laporkan kepada kami,” ujarnya.
Selanjutnya, tim Ganjar-Mahfud akan melangkah ke proses hukum. “Semua yang diancam akan kita laporkan, kita akan klarifikasi semua,” ucapnya.
Beberapa waktu lalu, saat kampanye di Surabaya, Jawa Timur, Ganjar juga mengaku bahwa para pendukungnya dari kalangan jenderal pensiunan juga mendapat intimidasi.
Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut merasa yakin bahwa kalangan TNI, Polri, hingga Pemda atau pejabat tinggi bisa bersikap netral. “Kita harus bikin sejurdil mungkin, seluber mungkin. Maka kita mengingatkan, saya betul yakin, TNI, Polri, Kejaksaan, Pemda, PC, kepala daerah, saya yakin mereka bisa netral,” ucapnya.
Jika kedapatan pendukunganya mendapat intervensi, pihaknya menilai bahwa sikap tersebut mencederai demokrasi. “Karena mereka beresiko bergerak. Kalau kemudian ada intervensi yang mencederai demokrasi. Biarkanlah demokrasi tumbuh, baik, dan fair. Tugas kita menjaga itu,” tandasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti