MALANG, Tugujatim.id – Grama Tirta yang dalam artian harfiah berarti desa atau dusun di atas air terletak di Desa Toyomarto yang memiliki tujuh dusun. Desa Toyomarto sendiri terletak di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Setiap tahun, pada bulan Suro, desa ini merayakan acara sedekah bumi dan selamatan sumber air di masing-masing dusun. Acara ini tak sekadar seremonial, melainkan juga memiliki makna mendalam.
Dalam perayaan ini, warga dari tujuh dusun berkumpul untuk bersama-sama berdoa dan beristighosah. Tujuannya adalah untuk merayakan sumber air yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Dari tujuh sumber mata air yang telah didoakan, ada satu prosesi khusus yang dinamakan penyatuan. Prosesi ini melambangkan penyatuan doa dan harapan dari masyarakat di tujuh dusun yang diwakili oleh air.
Air dari tujuh sumber tersebut kemudian disatukan oleh sesepuh yang biasanya adalah kepala dusun atau ketua RW dan kemudian diserahkan kepada kepala desa.
Penyerahan air ini adalah bentuk amanah kepada kepala desa untuk menjaga dan mempererat kerukunan antarwarga di Desa Toyomarto. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesatuan dalam menjaga sumber daya alam yang sangat berharga.

Grama Tirta bukan hanya acara keagamaan, melainkan juga salah satu puncak peringatan HUT Desa Toyomarto. Rangkaian acara perayaan berlangsung selama beberapa hari. Pada 6, 7, dan 8 Oktober 2023, Desa Toyomarto merayakan Toyomarto Tempoe Doeloe yang merupakan sebuah festival yang memperlihatkan sejarah dan budaya desa tersebut.
Kemudian, pada 14 Oktober 2023, acara mencapai puncaknya dengan peringatan Grama Tirta. Masyarakat berkumpul di Pemandian Pentungan Sari dalam sebuah ritual yang penuh makna dan spiritualitas.
Tidak hanya itu, pada 15 Oktober 2023, Desa Toyomarto juga mengadakan Kirab Budaya, di mana warga desa berpartisipasi dalam prosesi budaya dan mengelilingi desa untuk merayakan warisan budaya mereka.

Kepala Desa Toyomarto, Sumito berbicara tentang pentingnya acara ini. “Acara ini merupakan salah satu acara tahunan desa yang perlu kita kembangkan setiap tahunnya. Adanya pemberdayaan masyarakat dan mengundang wisatawan dari luar desa merupakan salah satu tujuan kami,” jelasnya.
“Terima kasih kepada seluruh warga Desa Toyomarto dan semua pihak yang telah membantu suksesnya pelaksanaan acara ini,” imbuhnya.
Kata dia, Grama Tirta dan peringatan HUT Desa Toyomarto adalah contoh nyata bagaimana sebuah desa dapat merayakan warisan budaya mereka, menguatkan ikatan sosial, dan menjaga sumber daya alam yang penting.
“Semoga acara seperti ini terus berkembang dan menginspirasi komunitas lain untuk merayakan budaya mereka sendiri,” pungkasnya.
Reporter: Nanda Prass
Editor: Lizya Kristanti