MALANG, Tugujatim.id – Pemandangan kurang sedap tampak terlihat di sekitar air mancur Alun-Alun Kota Malang. Sebab, ada 13 lubang menganga nampak ditutup tempat sampah agar tidak membahayakan warga yang melintas. Adanya lubang tersebut karena grill saluran air dari besi dicuri maling.
Untuk diketahui, grill saluran air adalah salah satu dari komponen drainase berbentuk persegi atau bundar yang memiliki lubang-lubang kecil di bagian penutup. Lubang-lubang tersebut berfungsi sebagai penyerap air dari permukaan jalan yang berlebih dan penyaring sampah agar limbah padat tidak ikut masuk ke saluran air.
Menurut penuturan Heru, seorang petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, hal ini sudah berkali-kali terjadi. Padahal, dia mengatakan, langkah preventif telah dilakukan dinas lingkungan hidup dibantu satpol PP dengan membagi tiga sif penjagaan dari pagi, siang, dan malam untuk memantau grill besi penutup saluran air itu dicuri. Sayangnya, pencurian itu tetap terjadi saat petugas sudah berlalu dari sana. Bukan hanya grill besi, bahkan lampu taman juga kerap dirusak dan dicuri sehingga penerangan pada malam hari berkurang.
Dia melanjutkan, akhirnya mereka akan menutup lubang tersebut dengan cara dicor.
“Sekarang dalam proses pengerjaan. Soalnya pekerja yang ahli dalam bidang tersebut sedang ada kendala. Targetnya dalam satu minggu ini harus sudah selesai karena sebentar lagi ada evaluasi penilaian Kota Layak Anak, jadi semua harus sudah beres,” jelas pria berusia 43 tahun itu pada Rabu (22/06/2022).
Evaluasi Kota Layak Anak (KLA) sendiri adalah penilaian tahunan yang diadakan oleh Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Sesuai Peraturan Kemen PPPA tentang indikator kabupaten/kota layak anak Pasal 11 No 12 Tahun 2011, indikator penilaian salah satunya meliputi pemenuhan hak anak ketersediaan fasilitas untuk kegiatan kreatif dan rekreatif yang ramah anak, di luar sekolah, yang dapat diakses semua anak. Sebagai tempat rekreasi dan sering dikunjungi anak-anak, Alun-Alun Kota Malang selalu ikut dievaluasi.
Untuk masalah perhatian pemerintah soal perbaikan Alun-Alun Kota Malang, Heru mengungkap pemerintah perlu waktu untuk menganggarkan kembali untuk perenovasian.
“Ada anggarannya sendiri, tapi karena Covid-19, anggaran yang seharusnya untuk pembangunan banyak dipotong untuk mengurus keadaan krusial tersebut. Mungkin tahun ini atau tahun depan renovasi akan dilakukan mengingat banyak yang harus dibenahi,” katanya.
Sementara itu, pengunjung Alun-Alun Kota Malang Claudya menambahkan, lubang-lubang menganga juga cukup membahayakan bagi warga yang melintas, khususnya anak-anak.
“Lubang-lubang ini kelihatannya cukup berbahaya, apalagi untuk anak-anak. Soalnya banyak anak yang lalu lalang di sini. Saya harap bisa segera diperbaiki,” harap Claudya, seorang wisatawan di Alun-Alun Kota Malang.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim