BOJONEGORO, Tugujatim.id – Kenaikan harga minyak goreng juga dirasakan pedagang maupun masyarakat Kabupaten Bojonegoro. Salah satu pedagang di Pasar Kota Bojonegoro, Yuni, mengaku kenaikan minyak goreng telah terjadi dalam dua bulan terakhir, bahkan ia memperkirakan masih bakal ada kenaikan lagi.
“Dari awal September sudah naik, sampai sekarang pun masih, bahkan ini kata salesnya (penjual minyak goreng, red) bakal naik lagi,” kata Yuni, Jumat (29/10/2021).
Berdasar pantauan Tugu Jatim, saat ini harga minyak goreng curah di Pasar Kota Bojonegoro dijual dengan harga Rp 17.500/per liter yang sebelumnya Rp 8.000/per liter. Sementara untuk minyak goreng kemasan bermerk Tawon dijual dengan harga Rp 16.000/per liter yang sebelumnya Rp 8.000/per liter. Artinya, kenaikannya bisa mencapai 2 kali lipat atau lebih.
“Yang kemasan 2 liter juga naik, biasanya harga Rp 27.000-Rp 28.000 ribu sudah dapat dua liter, sekarang harganya naik jadi Rp 32.000-Rp 34.000 per dua liternya,” imbuhnya.
Sementara hal yang sama juga terjadi di Pasar Banjarrejo, Bojonegoro. Wati salah satu pedagang mengatakan bahwa kenaikan harga minyak sudah seminggu yang lalu. Bahkan hingga saat ini stok minyak pun berkurang dari sebelumnya.
“Stok minyak menipis harganya melejit,” tuturnya.
Wati mengatakan bahwa harga minyak curah yang ia jual kini capai 22 ribu per liternya, dari yang sebelumnya hanya diangka 17.500, serta harga minyak kemasan pun juga alami kenaikan yang cukup drastis.
“Semua harga minyak naik, naiknya pun tidak hanya seribu, dua ribu, tapi langsung banyak,” tandasnya.
Wati mengungkapkan, biasanya perhari dapat jual kurang lebih 50 liter minyak goreng dalam sehari. Namun karena kenaikan harga, minyak gorengnya hanya terjual 20 hingga 30 liter setiap harinya.