SURABAYA, Tugujatim.id – Peringatan Hari Bidan Nasional yang dilakukan setiap 24 Juni, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak semua elemen bersinergi. Gubernur Khofifah berupaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Jatim.
“Saya ingin mengajak semuanya untuk memperingati Hari Bidan Nasional ini dengan menyatukan langkah dalam upaya menurunkan AKI dan AKB. Ini PR kita bersama,” ujar Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (24/06/2022).
Ajakan Gubernur Khofifah ini juga sejalan dengan tema yang diambil pada Hari Bidan Nasional 2022 yaitu “Perjalanan Panjang Profesi Bidan Mewujudkan Generasi Unggul Menuju Indonesia Maju.”
Khofifah menerangkan, untuk mengatasi AKI dan AKB dibutuhkan intervensi langsung dari hulu. Untuk AKI, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah layanan kesehatan pada ibu sejak proses mengandung. Mulai dari kecukupan gizi, ada kontrol rutin kehamilan dan kesehatan ibu, serta yang tak kalah penting kontrol dan pemeriksaan saat ibu sedang atau telah melewati masa proses persalinan.
Untuk 50 persen kasus kematian ibu terjadi saat masa nifas. Karena itu, dia mengimbau agar semua harus ekstra diperhatikan untuk para ibu yang baru saja bersalin.
“Kewaspadaan terjadinya kematian ibu bukan hanya saat proses persalinan saja. Tapi, juga pasca persalinan. Maka kontrol kesehatan pasca persalinan juga tidak boleh disepelekan dan harus jadi perhatian. Baik dari bidan maupun dari pihak keluarga,” ujarnya.
Sedangkan untuk AKB, tindakan preventif yang dapat dilakukan salah satunya dengan menurunkan angka stunting pada bayi. Dia melanjutkan, Jawa Timur sendiri sebenarnya telah mengalami penurunan angka stunting yang signifikan, yaitu sebesar 3,35 persen dari yang sebelumnya 26,86 persen pada 2019 menjadi 23,5 persen tahun 2021.
Menurut Khofifah, peran bidan menjadi sangat vital. Sebab, bidan memiliki wewenang dan tugas dalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKB lewat layanan kesehatan ibu dan bayi.
“Jadi, bidan bisa berupaya meningkatkan jumlah kunjungan antenatal care (ANC) dari 4 kali menjadi 6 kali dan kunjungan postnatal care (PNC) dari 3 kali menjadi 4 kali. Untuk itu, perlu ada komitmen dari Praktik Bidan Mandiri. Bidan harus merujuk ibu hamil ke puskesmas minimal 2 kali untuk layanan dokter dan USG sederhana,” tuturnya.
Terakhir, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Menteri Sosial RI itu mengapresiasi kerja bidan yang selama ini telah berjasa dalam pelayanan kesehatan. Hari Bidan Nasional ini, menurutnya, kesempatan untuk mengingat amal mulia yang telah mereka lakukan.
“Selamat Hari Bidan Nasional untuk para bidan yang telah berjasa untuk kemanusiaan, juga untuk bangsa dan negara. Alhamdulillah, saya bahagia karena banyak orang-orang yang mau mengabdikan diri untuk bermanfaat bagi yang lain. Mudah-mudahan peringatan Hari Bidan Nasional ini menjadi titik di mana bidan akan semakin maju,” harapnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim