Tugujatim.id, Pasuruan – Pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bakal mensterilkan aktivitas kendaraan bermotor selama satu bulan penuh dalam rangka Car Free Month (CFM) atau Bulan Bebas Kendaaraan Bermotor. Yakni mulai tanggal 24 Januari pukul 00.00 hingga 24 Februari 2020 nanti pukul 00.00.
Hal tersebut dilakukan lantaran untuk menghormati kearifan lokal masyarakat Tengger yang bernama Wulan Kepitu, atau jika dalam bahasa Indonesia adalah bulan ketujuh yang merupakan bulan suci bagi masyarakat Tengger.
“Untuk menghormati megengan wulan kepitu, maka aktivitas di kawasan Kaldera Tengger dan sekitarnya tidak diperkenankan menggunakan kendaraan bermotor,” terang Kepala Balai Besar (BB) TNBTS, John Kenedie melalui siaran pers yang diterima tugujatim.id Rabu (8/1/2020) malam.
Ia menjelaskan bahwa kasawan yang dilarang dilalui kendaraan bermotor selama satu bulan tersebut antara lain adalah wilayah Laut Pasir, Bromo, dan juga savana.
Sedangkan batas kendaraan tidak diperkenankan masuk ke Kaldera Tengger Bromo dan sekitarnya adalah pintu masuk Coban Trisula, Kabuaten Malang; pintu masuk Senduro, Kabupaten Malang; pintu Tengger Laut Pasir, Kabupaten Probolinggo di Cemorolawang; dan pintu masuk Resort Gunung Pananjakan Wonokitri, Kabupaten Pasuruan di Pakis Bincil.
“CFM ini merupakan salah satu implementasi 10 cara baru pengelolaan kawasan konservasi. Yaitu penghormatan terhadap adat, budaya, atau kearifan lokal masyarakat Tengger sekaligus merupakan momentum untuk memulihkan ekosistem di kawasan Bromo dan sekitarnya,” beber John lebih lanjut.
Meski terdapat pelarangan bebas kendaraan bermotor, ia menjelaskan bahwa wisata di kawasan TNBTS tetap terbuka.
“Aktivitas di lokasi tersebut tetap diperkenankan dengan menggunakan kuda, sepeda, tandu, dan berjalan kaki,” imbuhnya. Ia hanya membeberkan bahwa untuk kuda diharuskan untuk menggunakan kantong kotoran kuda.
John Kenedia juga menuturkan bahwa selama kebijakan itu berlangsung, pihaknya akan melakukan pengamanan di pintu-pintu masuk sebagaimana yang telah ia beberkan dengan dukungan personel dari BB TNBTS, perwakilan masyarakat Tengger, TNI, Polri, dan juga mitra BB TNBTS.
Reporter: Gigih Mazda