SURABAYA, Tugujatim.id – Grand Kitchen Royal Tulip Darmo Surabaya menyajikan hidangan berbuka puasa bertema ‘Bazar Jajanan Rakyat Tempo Doeloe’. General Manager (GM) Royal Tulip Darmo Surabaya, Deddy Sasmita, menjelaskan tamu bisa bernostalgia kekayaan nusantara di masa lampau.
“Kami mengikuti gejolak ekonomi, harusnya mengikuti sesuatu yang menimbulkan rasa hepi. Kita timbul konsep yang menghasilkan konsep nostalgia, waktu dulu, masa kecil, lari-larian tidak perlu beli hand sanitizer,” terang Deddy di Grand Kitchen Royal Tulip Darmo Surabaya, Rabu (07/04/2021).
Hal itu yang mendasari Deddy mengangkat tema ‘tempoe doloe’ karena banyak hotel dianggap memuat makanan yang mewah dengan harga selangit. Namun, berbeda dengan Royal Tulip Darmo Surabaya.
“Maka dari itu kita buat tema ini, tempo doeloe. Masih banyak jajanan di hotel bintang lima ini, biasanya hotel diasosiasikan dengan harga yang mahal,” imbuhnya.
Apalagi, terang Deddy, di masa pandemi Covid-19 banyak pihak yang terdampak pada perekonomian, sehingga perlu kuliner yang lezat, namun harga yang disuguhkan terjangkau.
“Di masa pandemi Covid-19 ini, menimbulkan dampak yang luas di kantong kita. Kita mengenalkan sesuatu, yang tidak hanya ramah dengan masa lalu, tapi juga ramah dengan kantong kita,” bebernya.
Grand Kitchen Royal Tulip Darmo Surabaya menghadirkan beragam menu, nantinya bakal rutin dirotasi tiap minggu. Ada empat macam menu hingga empat macam rotasi. Yakni menu pembuka, menu takjil, makanan utama dan penutup.
“Rotasi pertama yang kami tampilkan di sini, menu-menu itu ada ceritanya sendiri. Kita sajikan aneka racikan, pecel sayur, gado-gado, ada juga dari Jawa Tengah seperti mie godog. Biasa dinikmati saat masa kecil dulu,” jelasnya.
Tentu saja, jelas Deddy, yang kita tampilkan hanya sedikit gambaran dari semua yang akan tampilkan di bulan Ramadhan. Ada juga pakaian lain seperti busana muslim, yang dipakai saat bulan ramadhan.
Disampaikan pula oleh Executive Chef Royal Tulip Darmo, Iwan Dodi Setiawan bahwa tema buka puasa yang diusung berisi makanan tempo dulu yang disajikan dengan modern dan kontemporer. Terlihat mewah.
“Mengingatkan kita pada masa lalu, saat tinggal di rumah dengan orang tua. Masakan rumah, jaman dulu, kita sajikan di hotel bintang lima dengan bentuk penyajian berbeda yakni memakai bintang lima,” pungkasnya.
Masakan yang disajikan, jelas Chef Iwan, betul-betul menggunakan bahan otentik yang kita racik sendiri. Benar dimulai dari nol, alami, natural. Bumbu kacang dari sangrai dan sambel diuleg sendiri. Tanpa menggunakan bahan yang sudah jadi.