MALANG, Tugujatim.id – Para penyedia jasa servis handphone atau gawai di Malang mulai merasakan dampak aturan PPKM Darurat atau Level 4. Seperti dilakukan di kota-kota besar lain, mereka terpaksa turun ke jalan untuk menawarkan jasa servisnya di pinggir jalan.
Pemandangan itu terjadi di salah satu pusat belanja lawas di Malang, di Malang Plaza dan juga di depan Mall Olympic Garden (MOG). Biasanya, penyedia jasa servis ini beroperasi di dalam mal. Tapi, kini dilarang beroperasi dalam rangka pembatasan mobilitas sejak 3 Juli 2021 lalu.
Tak hanya jasa servis ponsel, toko penjual ponsel pun juga ikut melapak dagangan mereka di pinggir jalan. Seperti diakui Supervisor iBox Mall Olympic Garden (MOG) Malang, M Toriq (25) bahwa ide ini terpaksa dilakukan perusahaanya untuk bertahan hidup.
”Ya sejak 3 Juli itu ya kan bingung juga. Pengaruh sekali ke finansial kami. Akhirnya kami putuskan jualan jemput bola ke jalan, biar gak ada kejadian pengurangan karyawan atau potong gaji,” terang dia, Jumat (30/7/2021).
Toriq mengaku sistem ini sudah dilakukan sejak 2 minggu belakangan dengan jam operasional seperti biasa mulai 09.00 – 17.00 WIB. Meski begitu, omset penjualan dengan sistem ini juga sebenarnya tak begitu berpengaruh.
”Tapi ya tetep ada saja yang datang. Biasa sampai 8-10 orang. Beda kalau dulu di dalam mal bisa sampai 40 orang lebih yang mampir,” ujarnya.
Sebab itu, dia berharap Pemerintah memberikan kelonggaran untuk bisa kembali beraktivitas, setidaknya mengontrol perekonomian mereka. Jika tidak, ia tidak bisa membayangkan nasib para karyawan yang bergantung hidup di bidang ini.
Selain di depan MOG, pemandangan serupa juga terjadi di depan Malang Plaza. Para tukang servis hape ini siap siaga melayani servis hape darurat di tepi jalan.
”Yawis bagaimana lagi, mas. Cuman ini cara satu-satunya. Meski PPKM kan masih juga ada yang servis ya,” kata , Imam (30), salah seorang penyedia jasa servis di depan Malang Plaza.