MALANG, Tugujatim.id – Insiden tanah gerak membuat pengendara yang melintas di Dusun Wonorejo, Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, harus lebih berhati-hati. Akibat insiden itu, ada retakan tanah sepanjang 50 meter dan selebar 20 sentimeter yang membelah jalan pada Jumat malam (07/10/2022).
Insiden tanah gerak membuat pergeseran jalan sedikit demi sedikit. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, retakan ini terjadi karena adanya pergeseran tanah akibat hujan lebat.
“Hujan lebat sejak Jumat (07/10/2022) mengakibatkan tanah ambles yang berimbas ke jalan pemukiman,” ujar Sadono saat dihubungi pada Senin (10/10/2022).
Dia mengatakan, insiden tanah gerak ini perlu penanganan khusus karena jika terjadi hujan lebat lagi, dikhawatirkan retakan akan bertambah lebar.
“Upaya yang dilakukan untuk sementara ini yaitu penutupan jalan dan pengalihan arus kendaraan,” imbuh Sadono.
Sementara itu, Bupati Malang Sanusi mengatakan, fenomena tanah bergerak seperti ini hampir selalu terjadi setiap dua tahun sekali. Dia melanjutkan, penyebab pasti pergerakan tanah tersebut tidak dapat diketahui tanpa adanya penelitian mendalam.
“Kalau tanah gerak ini (karena) alam. Kalau mau cari penyebabnya ya gali ke dalam, cari ada apa di bawah. Harus ada penelitian yang mendalam,” kata Sanusi saat melakukan peninjauan di lokasi, Senin (10/10/2022).
Pihaknya akan melakukan penanganan dengan menambal menggunakan semen sambil menunggu cairnya biaya tak terduga (BTT) untuk membangun plengsengan.