TUBAN, Tugujatim.id – Warga Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Tuban, geram karena jalan rusak parah di wilayahnya tak segera diperbaiki. Untuk mengungkapkan protesnya, warga menanami jalan dengan pohon pisang.
Jalan rusak parah ditanami pohon pisang ini sebagai bentuk protes karena kondisinya sangat parah. Bahkan, jalan itu sulit dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat atau lebih.
Meski jalan rusak parah, tak ada perhatian dari pemerintah kabupaten untuk turun tangan memperbaikinya. Selain itu, warga juga mengabadikan situasi dalam unggahan video yang sempat viral di media sosial.
Dalam postingan akun Ozi Kaerozy berdurasi satu menit itu memperlihatkan kondisi Jalan Ahmad Yani sepanjang 1,2 km itu rusak parah. Di beberapa titik jalan juga tampak ada sejumlah lubang menganga.
“Ini kondisi jalan rusak setelah hujan semalam (25/5/2022) yang mengguyur kawasan Rengel. Sangat mengkhawatirkan untuk pengendara roda dua. Bahkan, pengendara roda empat melintas terseok-seok,” kata pemilik akun Ozi Kaerozy.
Sementara jalan rusak parah ini, menurut Samsul Huda, warga Rengel, sejak jembatan Kanor-Rengel (Ka-Re) dibuka. Jembatan yang melintang di atas Sungai Bengawan Solo yang dibangun mulai April 2021 senilai Rp80 miliar itu diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada 12 Januari 2022.
“Masya Allah, kondisi jalannya luar biasa. Bisa dilihat sendiri banyak lubang dan pasir yang berceceran di sana,” kata Samsul Huda pada Jumat (27/05/2022).
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tuban Agung Supriyadi menyatakan, ruas jalan Rengel-Gemblo, penyebab rusak berat karena dilewati banyak truk ke jembatan Ka-Re dan telah direncanaan perbaikannya pada tahun anggaran 2022. Dia mengatakan, sesuai jadwal saat ini proyek jalan tersebut segera memasuki persiapan lelang.
“Ditunggu saja, mungkin dalam sebulan ke depan sudah selesai lelang dan dimulai pengerjaannya,” kata Agung Supriyadi.
Untuk diketahui, anggaran yang disiapkan dalam perbaikan ini sekitar Rp4 miliar. Besaran biaya itu karena jalan tak sekadar diperbaiki, tapi juga dilebarkan dari sisi kanan dan kiri bahu jalan.
Terkait ada warga menanami jalan rusak parah tersebut dengan pohon pisang, Agung Supriyadi mengatakan, sebenarnya hal itu sebatas untuk menandai adanya lubang yang berbahaya bagi pengendara yang melintas. Warga bermaksud mengingatkan kepada pengguna jalan agar tak melintas karena ada jalan berlubang.
“Masalah itu sebenarnya sudah dimediasi camat Rengel dan petugas dari UPT PUPR Rengel, jadi sudah klir tidak ada masalah,” katanya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim