MALANG, Tugujatim.id – Kejanggalan ditemukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) soal CCTV tragedi Kanjuruhan. Mereka menemukan rekaman di lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan hilang, diduga dihapus selama 3 jam lebih. Benarkah rekaman ini dihapus?
TGIPF menjelaskan, pergerakan awal rangkaian Barakuda yang akan melakukan evakuasi tim Persebaya dapat terekam melalui CCTV tragedi Kanjuruhan yang berada di lobi utama dan area parkir.
“Tetapi rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik. Kemudian muncul
kembali rekaman selama 15 menit,” begitu bunyi temuan kejanggalan dari TGIPF.
Hilangnya rekaman CCTV tragedi Kanjuruhan selama beberapa jam itu membuat tim kesulitan mengungkap fakta sebenarnya.
“Hilangnya durasi rekaman CCTV menyulitkan atau menghambat tugas tim TGIPF untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. Saat ini diupayakan untuk meminta rekaman lengkap ke Mabes Polri,” lanjutnya.
Sementara itu, anggota TGIPF Akmal Marhali membenarkan temuan yang janggal itu. Hingga saat ini secara pribadi, dia belum menerima rekaman CCTV yang hilang itu. Dia mengatakan, rekaman yang hilang itu ada di tangan pihak kepolisian.
“Rekaman itu ada di pihak kepolisian. Memang diambil pihak kepolisian. Tapi, katanya mau diberikan,” ucapnya pada Selasa (18/10/2022).
Akmal mengatakan, saat itu pihak kepolisian beralasan rekaman CCTV tragedi Kanjuruhan itu terputus dalam proses transfer data.
“Kata mereka karena keputus saat ditransfer. Jadi akan dikirim ulang sendiri khusus rekaman itu. Kan waktu itu kami minta 32 CCTV,” bebernya.
Menurut dia, rekaman CCTV yang hilang itu akan menjadi tambahan barang bukti ketika kasus ini masuk di persidangan. Diedit atau tidak, akan dibuktikan di persidangan.
TGIPF juga telah mengungkap fakta temuan, kesimpulan, hingga rekomendasi secara keseluruhan atas tragedi Kanjuruhan.
“Kesimpulan sudah kami sampaikan. Kami juga sudah merekomendasikan kasus ini harus diusut tuntas,” ujarnya.