PASURUAN, Tugujatim.id – Jelang Hari Raya Imlek 2574, warga Tionghoa di Kota Pasuruan melakukan ritual ayak abu di Kelenteng Tjoe Tik Kiong, Selasa (17/01/2023). Dalam tradisi rutin menjelang pergantian jelang Imlek ini, para umat tridharma gotong royong membersihkan seluruh sudut kelenteng.
Mereka membersihkan tempat pembakaran dupa dan isinya diganti dengan abu yang baru. Begitu pula patung-patung dewa-dewi yang disebut sebagai kimsin juga dicuci bersih.
Kasi Keagamaan Kelenteng Tjoe Tik Kiong Yudi Dharma Santoso menyatakan ritual ayak abu dan penyucian patung jelang Imlek ini bermakna bahwa manusia harus terus memperbaiki diri dan membuat perubahan yang positif setiap tahunnya.
“Tradisi ini juga sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME atas berkah yang diberikan selama setahun lalu,” ujar Yudi.
Dia menjelaskan, Kelenteng Tjoe Tik Kiong sendiri ada 10 patung dewa-dewi yang disucikan. Salah satunya yang paling disakralkan adalah patung Dewa Makco yang dianggap sebagai Dewi Pelindung Lautan.
Dia melanjutkan, satu per satu patung dewa-dewi itu disucikan dengan air berisi bunga mawar merah dan melati.
“Di dalam kami juga bersih-bersih diri dan ada ritual-ritual keagamaan lain,” ungkapnya.
Yudi menyatakan jelang Imlek 2574 pada tahun ini memiliki shio kelinci air. Untuk shio kelinci air dipercaya oleh kaum Tionghoa sebagai simbol kedamaian dan ketenteraman.
“Semoga sepanjang tahun ini, kami selalu dilimpahi dengan kedamaian dan tidak ada lagi konflik dan perpecahan,” ungkapnya.
Yudi memastikan bahwa rangkaian perayaan Imlek tahun ini jauh lebih meriah karena pandemi sudah mereda. Selain ritual sembahyang, pengurus Kelenteng Tjoe Tik Kiong juga menyiapkan acara pentas seni pada Sabtu (28/01/2023) sebagai puncak perayaan tahun baru Imlek.
“Acara pentas ini kami buka untuk umum. Nanti kami juga undang dari dinas-dinas Pemkot Pasuruan,” ujarnya.