BOJONEGORO, Tugujatim.id – Menteri Perdagangan (Mendag) RI Muhammad Lutfi memastikan stok bahan kebutuhan pokok dalam kondisi aman untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru). Saat ini persediaan stoknya tercatat hingga rata-rata lebih dari 1,5 bulan ke depan.
“Berdasarkan data dari 34 provinsi dan pelaku usaha barang kebutuhan pokok dilaporkan bahwa stok dan pasokan seluruh komoditas barang kebutuhan pokok mencukupi dan harganya stabil. Hanya beberapa komoditas yang harganya naik,” tegas Lutfi.
Dia menuturkan, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan yaitu minyak goreng, cabai, dan telur ayam. Menurut dia, kenaikan harga minyak goreng disebabkan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia yang meningkat signifikan sebesar 52,23 persen dibanding November 2020.
Sementara itu, kenaikan harga cabai disebabkan mulai berkurangnya pasokan karena musim panen raya hingga memasuki fase akhir. Untuk harga telur ayam merupakan koreksi harga menuju ke harga normal setelah sempat anjlok beberapa waktu yang lalu.
Untuk itu, Mendag Lutfi menekankan pentingnya dukungan dan sinergi dari pemerintah daerah di seluruh Indonesia dalam upaya stabilisasi harga dan pasokan barang kebutuhan pokok serta menjaga agar ekonomi tetap tumbuh selama pandemi.
“Dukungan pemerintah daerah sangat diperlukan untuk memastikan harga kebutuhan pokok stabil dan pasokan cukup serta menjaga kenyamanan berbelanja agar kegiatan ekonomi tetap berjalan normal,” jelasnya.
Lutfi menjelaskan, dukungan tersebut berupa memastikan stok kebutuhan pokok mencukupi dan terjangkau; memastikan pasar rakyat dan pusat perbelanjaan beroperasi dengan prokes; dan mendorong percepatan vaksinasi di pasar rakyat dan pusat perbelanjaan. Selain itu, mengawal kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok ke pasar-pasar di wilayah masing-masing, melakukan komunikasi yang intens dengan media untuk menjaga psikologis masyarakat tetap kondusif, dan melaksanakan operasi pasar untuk memberikan akses pangan murah bagi masyarakat.
Terakhir, dia meminta pelaku usaha untuk menjaga harga pada tingkat wajar sesuai harga acuan yang ditetapkan pemerintah dan tidak menimbun barang dalam rangka spekulasi menjelang dan pada saat periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Lutfi juga meminta dukungan pelaku usaha berupa antisipasi penyediaan pasokan menjelang Nataru, baik dari sisi jumlah maupun ketepatan waktu pendistribusian barangnya.
“Pelaku usaha juga diharapkan dapat membantu merealisasikan penugasan untuk pemenuhan pasokan yang diberikan pemerintah serta penyelenggaran pasar murah, baik melalui tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) atau mekanisme lain sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.