Jakarta – Presiden Jokowi menegaskan bahwa terdapat 12 kabupaten/kota di Indonesia yang harus jadi perhatian khusus penanganan wabah virus corona atau COVID-19. Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat terbatas (ratas) terkait pengembangan penanganan virus corona secara virtual, Senin (12/10/2020) pagi.
Dalam ratas tersebut, Jokowi meminta Komite dan Satgas COVID-19 beserta kementerian terkait untuk fokus pada daerah-daerah tersebut. Sebab, berdasar data, 12 kabupaten/kota tersebut menyumbang 30 persen dari total kasus COVID-19 di Indonesia.
“Yaitu di Kota Ambon, Jakarta Utara, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Jayapura, Kota Padang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Pekanbaru, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur,” beber Jokowi dalam siaran pers yang diterima Tugu Jatim, Senin (12/10).
Prioritas penanganan oleh Satgas COVID-19 dan kementerian terkait itu khusunya dilakukan selama dua minggu ke depan.
Jokowi Klaim Bahwa Penanganan Pandemi Virus Corona di Indonesia Tergolong Bagus
Sementara terkait penanganan nasional wabah COVID-19 tersebut, menurutnya Indonesia sebenarnya terbilang baik jika dibandingkan dengan negara lain.
“Data yang saya terima, per 11 Oktober, rata-rata kasus aktif Covid di Indonesia ini 19,97 persen. Saya kira bagus karena ini lebih rendah dari rata-rata kasus aktif Covid dunia yang mencapai 22,1 persen,” ujar pria dengan nama lengkap Joko Widodo tersebut.
Jumlah rata-rata kasus aktif tersebut menurun dari 27 September 2020 lalu yang sebesar 22,46 persen. Hal tersebut juga diikuti dengan rata-rata kesembuhan yang per 11 Oktober lalu mencapai angka 76,48 persen yang lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia di angka 75,03 persen.
“Karena itu angka rata-rata kesembuhan harus terus diperbaiki, terus ditingkatkan, dengan meningkatkan standar pengobatan baik di rumah sakit, ICU, maupun di tempat-tempat isolasi,” kata Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara menekankan satu hal agar dapat menekan angka rata-rata kematian akibat COVID-19. Angka rata-rata kematian saat ini tercatat 3,55 persen yang, meski mencatatkan perbaikan dari dua minggu lalu yang sebesar 3,77 persen. Di mana hal tersebut masih berada di atas angka rata-rata kematian dunia yang berada di 2,88 persen.
“Ini saya kira tugas besar kita ada di sini, bagaimana angka rata-rata kematian ini bisa ditekan terus. Penting juga menekan kasus-kasus positif dengan terus menyampaikan mengenai pentingnya kedisiplinan terhadap protokol kesehatan,” tuturnya.
Berdasarkan data yang diperoleh presiden Jokowi, peningkatan penanganan pandemi COVID-19 ditunjukkan oleh Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi contoh-contoh bagi provinsi-provinsi lain untuk mengendalikan pandemi di wilayah masing-masing dengan terus memantau pengendalian secara ketat dan meningkatkan jumlah pemeriksaan, penelusuran, dan perawatan pasien COVID-19. (gg)