Tugujatim.id – Isu bahwa cacar monyet hanya menyerang kalangan gay dan biseksual ditepis oleh juru bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dr Mohammad Syahril. Menurutnya, virus tersebut berpotensi menular ke semua orang karena media penyebarannya adalah melalui kontak langsung.
Hal ini dia sampaikan dalam konferensi pers terkait perkembangan kasus cacar monyet di Indonesia, Sabtu (20/8/2022) petang.
“Semua orang yang memiliki kontak erat dengan pasien, maka dialah yang memiliki risiko tertinggi penularan,” ujar Syahril.
Pada 25 Mei 2022 lalu, World Health Organization (WHO) melalui situs who.int, menyampaikan bahwa cacar monyet banyak menyebar di kalangan gay dan biseksual. WHO menyebutkan beberapa kasus cacar monyet yang ditemukan di klinik kesehatan yang banyak menangani kelompok gay dan biseksual.
Tetai ini tidak berarti cacar monyet hanya untuk jalangan gay dan biseksual, melainkan siapa saja yang memiliki kontak erat dengan pasien memiliki risiko tertular.
Syahril menambahkan pihaknya akan melakukan pengawasan atau surveillance terhadap orang-orang yang memiliki kontak erat dengan pasien, bukannya menyasar pada kelompok tertentu.
“Jangan sampai ada kesalahpahaman di masyarakat. Kami akan memberlakukan ini (surveillance) secara proporsional,” imbuh Syahril.
Sejauh ini sudah ada satu pasien di Indonesia yang alami cacar monyet sebagaimana dilaporkan Kemenkes RI. Pasien tersebut berasal dari DKI Jakarta dan berusia 27 tahun.
“Saat ini pasien tersebut dalam keadaan baik, artinya ia tidak sakit berat,” kata Syahril.
Karena memiliki gejala ringan, pasien tersebut menjalani isolasi mandiri di rumah dan tidak perlu mendapat perawatan di rumah sakit.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim