Kabupaten Kediri Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Wacana Diterapkan Tahun Ajaran Baru

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana melakukan peninjauan ujian sekolah tatap muka di SMPN 1 Ngasem Kabupaten Kediri, Kamis (25/3/2021). (Foto: Dokumen/Pemkab Kediri)
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana melakukan peninjauan ujian sekolah tatap muka di SMPN 1 Ngasem Kabupaten Kediri, Kamis (25/3/2021). (Foto: Noe/Tugu Jatim)

KEDIRI, Tugujatim.id – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana melakukan peninjauan ujian sekolah tatap muka di SMPN 1 Ngasem Kabupaten Kediri, Kamis (25/3/2021). Peninjauan ini sekaligus menjadi uji coba sistem pembelajaran tatap muka yang diwacanakan akan dimulai pada Juli mendatang atau tahun ajaran baru.

Selama setahun, para siswa belajar secara daring online selama pandemi Covid-19. Lebih lanjut, kebijakan sekolah tatap muka ini rupakan kebijakan masing-masing kepala daerah.

“Rencana tatap muka, kita lihat dulu proses yang berjalan hari ini. Nanti kalau ujian sudah selesai evaluasi dan saya berdoa tidak ada kendala, baru saya putuskan,” ucap Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito, Kamis (25/3/2021).

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana melakukan peninjauan ujian sekolah tatap muka di SMPN 1 Ngasem Kabupaten Kediri, Kamis (25/3/2021). (Foto: Dokumen/Pemkab Kediri)
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana melakukan peninjauan ujian sekolah tatap muka di SMPN 1 Ngasem Kabupaten Kediri, Kamis (25/3/2021). (Foto: Noe/Tugu Jatim)

Menurutnya, terkait pelaksanaan ujian sekolah tatap muka di SMPN 1 Ngasem dinilai baik. Dikarenakan, pihak sekolah menjalankan penerapan protokol kesehatan ketat mulai siswa masuk, hingga keluar area sekolah.

Meskipun sudah diterapkan protokol kesehatan, menurutnya masih timbul kekhawatiran timbul klaster baru melalui interaksi para siswa. Namun dengan sistem yang sudah diterapkan, kemungkinan interaksi siswa bisa sudah dapat diminimalisir.

“Sebenarnya secara prokes siap, guru-guru disini juga sudah divaksin. Saya minta ke Disdik (Dinas Pendidikan) agar fokus ke tenaga pendidik, karena kegiatan ajar mengajar harus segera dimulai tatap muka,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Kurikulum SMPN 1 Ngasem Andriani, mengatakan ujian sekolah dilakukan sebanyak 348 siswa, terdiri sejumlah 158 laki-laki dan 190 perempuan. Dengan pembagian 3 bagian waktu (sesi) secara daring di dalam ruang kelas.

Disebutkan, ujian sekolah berlangsung selama 22 Maret, sampai 5 April 2021. Protokol kesehatan juga diterapkan mulai masuk dengan Thermogun, menuju parkir dan disediakan cuci tangan.

“Dipisahkan antara sesi 1 dan berikutnya, dibedakan jalan masuk dan keluarnya. Sehingga tidak berpapasan,” pungkasnya. (noe/gg)