Oleh: Damianus Darfin Mais & Frederikus Bintang Hayati, Mahasiswa Unitri Malang
Tugujatim.id – Kampung Kafe Malang di Dusun Dermo, Desa Mulyo Agung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang menjadi salah satu tujuan ngopi yang paling dicari oleh para pengopi. Pasalnya, ada puluhan kafe atau warung kopi di kawasan tersebut. Sehingga pengopi dapat memilih mau nongkrong di mana yang paling sesuai dengan mood dan mungkin keadaan kantongnya juga.
Banyaknya warung kopi ini menjadi menarik bagi para pengopi, tetapi tidak bagi pemilik atau pengelola warung tersebut. Semakin banyak warung kopi maka persaingan semakin ketat untuk memperoleh pelanggan. Karena itu, ada cara-cara tertentu yang dilakukan pengelola kafe untuk mempertahankan pelanggannya. Salah satunya dengan menyajikan menu yang berkualitas dan harga yang tidak terlalu mahal.
Hal ini seperti yang dilakukan oleh Sarijan Coffe, salah satu warung kopi yang ada di kawasan Dermo. Aditya Irfani, selaku penangung jawab kafe berkonsep klasik tersebut menuturkan bahwa kualitas menu dan harga yang terjangkau menjadi salah satu cara untuk bisa bersaing dengan warung kopi lainnya.
“Tantangannya persaingan tiap warung kopi, tetapi yang terpenting bagaimana kita menunjukan kualitas menu kita itu. Jadi meskipun harganya mahal atau murah tatapi tetap menunjukan kualitas yang terbaik, maka bisa bertahan,” kata dia saat diwawancarai pada Rabu, (16/2/2022).
Menurut Aditya, menu minuman yang disajikan di kafenya boleh dibilang tidak terlalu mahal. Harganya masih cocok untuk kalangan mahasiswa. Namun demikian, kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan.
“Meskipun di sini (Sarijan Coffe), harganya murah tetapi kualitasnya bagus. Kalau menu kopi late yang diukir-ukir itu harganya Rp 15 ribu, dibandingkan dengan kafe-kafe yang lain harganya Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu,” jelasnya.
Sementara untuk jenis kopi dan minuman lainnya sangat beragam sesuai selera pasar. Selain itu, dia juga menceritakan ada berbagai jenis menu yang memang sangat diminati oleh pengunjung, yaitu kopi hitam dan kopi susu.
“Terkait menu yang disediakan di Sarijan Coffe ini bagian kopi ada kopi hitam, kopi susu, kopi cokelat, kopi jahe. Sedangkan yang es ada es susu, es coffee latte. Untuk minuman yang non kopi ada susu, susu sapi, susu kental manis. Menu yang banyak diminati pelanggan itu kopi hitam dan kopi susu,” tutur mahasiswa semester akhir tersebut.
Walaupun demikian, lanjut Aditya, semenjak pandemi melanda Malang Raya banyak pengusaha warung kopi yang gulung tikar. Berbagai kendala dialami mulai dari keuangan maupun minimnya orang yang datang ke warung kopi karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Masa pandemi ini sanggat berpengaruh terhadap pengusaha-pengusaha warung kopi. Apalagi perkuliahan online, pastinya pengujung sedikit yang datang untuk ngopi. Perbandingan pendapatan sebelum Covid-19 dengan sekarang sangat berbeda. Sebelum adanya Covid-19 pengunjung 100 persen perhari dan ketika munculnya Covid-19 menurun jadi 60 persen,” kata dia.
Adapun para pengunjung kafenya berasal dari berbagai macam daerah, bukan hanya dari Malang saja.
“Untuk para pengunjung di kafe ini berbagai macam daerah, ada yang dari luar Kota Malang, mahasiswa maupun masyarakat lainnya. Bahkan ada juga komunitas-komunitas dari Pasuruan yang singgah di sini,” jelas pemuda asal Blitar itu.