SURABAYA, Tugujatim.id – Adanya lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Terlebih, menjelang libur sekolah serta libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang menjadi momen berkumpul atau berlibur bersama.
Kepala Dinas Kesehatan Dr Erwin Astha Triyono menyebutkan, kenaikan kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan Eropa didominasi oleh jenis Omicron XBB 1.5. Sementara itu, Indonesia mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5.
“Meski ada kenaikan, tapi kasusnya lebih rendah dibanding pandemi lalu yang bisa mencapai 50 ribu-400 ribu kasus per minggu di Indonesia,” katanya, Kamis (14/12/2023).
Baca Juga: 6 Deretan Desain Rumah Minimalis Elegan Tampil Mewah, Bikin Betah Style Modern Banget
Saat ini Kementerian Kesehatan mencatat per 10 Desember 2023, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia berjumlah 6.815.156 kasus dan meninggal 161.923 kasus.
“Kalau di Jawa Timur, dari Januari sampai November 2023, ada 10.156 kasus yang terkonfirmasi. Tapi, kalau dilihat data tiga bulan terakhir, belum ada kenaikan kasus konfirmasi secara signifikan. September 2023 ditemukan 57 kasus, Oktober 46 kasus, dan November 2023 ada 76 kasus,” timpalnya.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Laptop 5 Jutaan Multitasking Terbaik 2024, Cek Spesifikasi sesuai Budget Kamu
Meski belum ada kenaikan yang signifikan, Dr Erwin meminta agar masyarakat tetap waspada terhadap gejala Covid-19. Mulai dari demam dan infeksi saluran pernapasan.
“Kalau hasilnya positif namun gejalanya ringan, segera lakukan isolasi mandiri. Tapi, apabila gejalanya berat segera ke rumah sakit terdekat,” jelasnya.
Terlebih, dia kembali mempertegas jelang Nataru. Dia meminta agar masyarakat tetap mengutamakan protokol kesehatan bila berada di keramaian atau berhadapan dengan orang sakit.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati