Tugujatim.id – Kebakaran Depo Pertamina Plumpang terjadi begitu hebat pada Jumat (03/03/2023). Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 20.11 WIB ini sangat dekat dengan pemukiman penduduk.
Dalam video yang beredar di media sosial, nampak api yang awalnya hanya muncul di satu titik kemudian menyebar dengan cepat dan menimbulkan kebakaran dengan api yang sangat besar dan nampak dari kejauhan.
Dalam data yang diunggah Humas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, kebakaran depo Pertamina Plumpang menyebabkan 17 orang meninggal dunia dan sebanyak 50 orang luka-luka.
Hingga pukul 00.55 WIB, kobaran api perlahan telah berhasil dipadamkan. Petugas pemadam kebakaran pun melakukan pendinginan. Pemukiman warga yang juga menjadi lokasi kebakaran pun tengah dilakukan penguraian asap.
Baca Berita Lainnya:
Penutupan Tempat Ziarah di Makkah dan Madinah
Dalam video yang dibagikan @humasjakfire, tampak puluhan mobil yang hangus terpanggang. Bangunan di sekitar depo Pertamina Jakarta Utara itu pun sudah porak poranda dilalap si jago merah.
Pagi ini, warga telah mulai mendekat ke lokasi dan melihat bagaimana sisa-sisa puing kebakaran semalam. Dalam video yang diunggah @Capenk4, nampak kerumunan warga yang berduyun-duyun mengabadikan bangunan dan harta benda yang hangus.
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Viral di Twitter, Asap Membumbung Tinggi
Kejadian kebakaran ini pun langsung viral setelah warga menyebarkan kejadian tersebut lewat Twitter. Dari unggahan Twitter @nanakardus tampak kobaran api besar disertai awan hitam membumbung dari kebakaran depo Pertamina tersebut.
Warga sontak berlari karena panik. Netizen menyebut bau bensin sudah tercium sebelum kebakaran terjadi. Pihak Pertamina kini tengah menginvestigasi kejadian ini.
Situasi di titik awal (tangki bahan bakar) Pertamina Plumpang masih dalam proses pendinginan. Untuk pemukiman warga, masih dalam tahap penguraian asap oleh petugas #DamkarDKI.
Sejarah Pertamina Plumpang: Beroperasi sejak 1974
Pada 1974, Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara mulai beroperasi dan memiliki kapasitas tangki penimbun sebesar 291.889 kiloliter. Depo ini memasok produk BBM dengan berbagai varian seperti Bio Solar, Dex Premium, Pertamax, Pertalite, Pertamax Turbo, hingga Dexlite.
Depo ini juga dikenal telah menggunakan Terminal Automation System (TAS). Sebuah teknologi kelas dunia untuk menyalurkan BBM pada kompartemen 249 unit mobil tangka BBM.
Menurut laporan Global Tank Storage yang dilansir oleh Kontan.co.id, Depo Pertamina Plumpang dianggap sebagai terminal BBM yang paling penting di Indonesia.
Hal ini disebabkan karena depo ini menyuplai sekitar 20% dari kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau sekitar 25% dari total kebutuhan harian SPBU Pertamina.
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Pernah Terjadi pada 2009
Kebakaran besar yang terjadi semalam merupakan kejadian kedua di Depo Pertamina Plumpang. Sebelumnya, pada Minggu (18/01/2009), kejadian serupa juga terjadi.
Pada saat itu, kebakaran diduga terjadi akibat percikan api yang muncul dari gesekan alat pengambil sampel BBM dan slot ukur.
Dilansir dari Kumparan, Jenderal Susno Duaji yang kala itu masih menjabat Kepala Badan Reserse Mabes Polri, menyatakan bahwa kebakaran besar di Depo Pertamina Plumpang tersebut terjadi karena adanya kelalaian manusia.