MALANG, Tugujatim.id – Kecelakaan maut Bus Tentrem vs truk tronton membuat satu pengendara motor tewas. Kecelakaan Bus Tentrem dengan nopol N 7173 UG dengan truk tronton bernopol L 9626 UI itu terjadi di Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Rabu (13/9/2023), pukul 12.24.
Sebelum meninggal, awalnya korban mengendarai motor Honda Supra N 5719 EAY yang ditabrak dari arah berlawanan oleh Bus Tentrem.
Korban tewas bernama M. Panding Utomo, 53, warga Desa Dengkol, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Dia luka di kepala dan meninggal saat dalam perawatan di RSSA Kota Malang.
Selain korban tewas, ada dua korban kecelakaan maut Bus Tentrem vs truk tronton lainnya yang dirawat. Mereka pengendara motor yang ditabrak oleh Bus Tentrem sebelum bus menabrak truk tronton.
Salah satu korban bernama Nandaka Bagus Putra Pratama, 22, warga Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, luka di tangan dan kaki. Korban lainnya bernama Eny Hari Purwati, 53, warga Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, luka di kepala.
Kasihumas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan kecelakaan ini disebabkan sopir Bus Tentrem, Puryono, 61, tidak memperhatikan situasi arus lalu lintas. Bus yang menuju ke arah selatan tersebut secara beruntun menabrak satu motor yang berjalan searah di depannya. Selain itu, menabrak dua motor dan truk tronton yang berada di arah berlawanan.
Beruntung, sopir bus maupun truk tronton selamat. Namun, dua kendaraan dan tiga motor rusak parah.
“Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp30 juta,” kata Taufik.
Diberitakan sebelumnya, insiden kecelakaan Bus Tentrem vs truk tronton dan pengendara motor terjadi di perlintasan kereta api Jalan Raya Singosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Rabu siang (13/09/2023). Akibatnya, tiga orang jadi korban hingga motor terjepit.
Kapolsek Singosari Kompol Ahmad Robial menjelaskan kronologi kecelakaan Bus Tentrem vs truk tronton awalnya melaju dari arah utara ke selatan atau arah Surabaya ke Malang. Dia melanjutkan, ada dugaan bus hendak menerobos perlintasan kereta api.
Writer: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Dwi Lindawati