BATU, Tugujatim.id –Nafa Amadea, atlet selam Kota Batu, kembali menorehkan prestasi di ajang PON XX Papua 2021. Terbaru, Nafa kembali meraih medali perak dari nomor selam laut individual 3.000 meter.
Dia berhasil mencatatkan waktu 38 menit 37 detik koma 70, berjarak tipis dengan atlet selam asal Papua yaitu Anisa Faboila yang mencatatkan waktu 38 menit 36 detik koma 68. Sementara di belakang Nafa, atlet Jawa Barat Tio Galuh Maharani mencatat waktu 38 menit 40 detik koma 71 milidetik.
“Alhamdulillah, tugas saya di PON Papua selesai. Terima kasih doa dan dukungan semuanya,” kata Nafa, Selasa (12/10/2021).
Untuk diketahui, nomor selam laut 3.000 meter merupakan nomor terakhir yang diikuti oleh arek Kelurahan Sisir kelahiran 1 Juli 1991 ini. Sebelumnya, Nafa mendapatkan medali emas dari selam kolam nomor estafet 4 x 100 m bifin putri dan medali perunggu dari selam kolam 200 meter bifin putri.
Dalam nomor ini, sempat terjadi insiden saat lomba berlangsung hingga mengakibatkan pakaian renang Nafa robek dan alat snorklenya miring.
”Tenaga saya sudah habis di putaran pertama. Entah siapa tadi yang mengenai kepala hingga alat saya hampir copot. Saya sempat berhenti memasang snorkle yang miring,” ujarnya.
Meski begitu, Nafa bisa meneruskan lomba hingga finish dan waktu tempuhnya hanya selisih tipis dengan peraih medali emas.
“Alhamdulillah disyukuri, saya tidak menyangka bisa dapat ketiga nomor (medali emas, perak, dan perunggu, red),” kata dia.
Terpisah, Ketua KONI Kota Batu Mahfud merasa bangga atas torehan prestasi Nafa. Dia mengatakan, 10 atlet yang dikirim memperkuat kontingen Jatim dalam PON, 80 persen adalah produk Porprov Jatim. Artinya, para atlet ini pernah mengikuti porprov sebelumnya.
Mahfud mengatakan, artinya para atlet yang menjadi duta Jatim di tingkat nasional ini merupakan hasil dari pembinaan atlet yang dilakukan oleh KONI Kota Batu dan pengurus cabor sejak awal. Hanya 10 persen saja atau dua atlet yang bukan hasil dari porprov.
Menurut dia, 1 atlet merupakan atlet mutasi dari daerah lain dan satu atlet bergabung dengan pengcab olahraga bermotor di Kota Malang karena di Kota Batu belum memiliki pengurus cabang olahraganya.
“Alhamdulillah, atlet kami yang pertama tampil di kancah PON sudah dapat medali, pada PON sebelumnya sudah mendapatkan medali yakni dari cabor paralayang, PON kali ini atlet selam yang juga baru kali pertama tampil juga mendapatkan medali,” papar Mahfud.
Keberhasilan mencetak atlet ini, menurut Mahfud, benar-benar murni adalah program dari pengurus cabor. Dia menceritakan ketika pengurus POSSI Kota Batu berkonsultasi padanya terkait Nafa. Di mana atlet selam Kota Batu ini sebenarnya masih memiliki kesempatan untuk mengikuti Porprov Jatim sekali lagi, tapi di sisi lain dia dipanggil untuk mengikuti Pra PON.
“Ketika dia (Nafa) masuk Puslatda Jatim, artinya Nafa tidak bisa memperkuat lagi kontingen Batu di porprov. Saya tekankan untuk menjadi prinsip kita semua bahwa demi karir atlet, kita tidak akan kekang atau membatasi kesempatan mereka meraih prestasi yang lebih tinggi,” tegas Mahfud.