JAKARTA, Tugujatim.id – Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen terus mendorong ekspor melalui lima strategi yang telah ditetapkan. Salah satunya melalui ekspor yang menjadi komponen produk domestik bruto (PDB) yang dapat mendorong pemulihan perekonomian nasional.
“Kelima strategi tersebut, yaitu memelihara pasar ekspor dan produk utama; fokus pada usaha kecil dan menengah (UKM) berorientasi ekspor; melakukan penetrasi pasar non tradisional; memanfaatkan perjanjian dagang; serta reformasi regulasi, khususnya turunan dari Undang-Undang Cipta Kerja,” jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan saat memberikan arahan kepada para perwakilan perdagangan luar negeri dengan tema “Strategi Penguatan Ekspor” pada Pra-Rapat Kerja Kementerian Perdagangan yang digelar secara hybrid pada Rabu (03/03/2021).
Menurut Kasan, produk utama dan pasar utama ekspor Indonesia harus terus dijaga karena memiliki kontribusi yang cukup besar. Dari 10 negara utama tujuan ekspor memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total ekspor Indonesia. Sementara dari 10 produk ekspor utama Indonesia memberikan kontribusi sebesar 60 persen dari total produk ekspor Indonesia.
“Untuk penetrasi pasar non tradisional, peran emerging market akan semakin besar di masa mendatang. Negara-negara emerging market akan berkontribusi sekitar 71 persen dari ekonomi dunia dan 51 persen berada di kawasan Asia,” tambahnya.
Selain Asia, Kasan mengatakan, Afrika menjadi salah satu penyumbang komoditas primer yang harganya akan tinggi. Artinya, akan ada persaingan untuk mendapatkan komoditas primer di kawasan Asia dan Afrika sebagai bahan baku untuk diproduksi menjadi barang jadi oleh negara-negara emerging market.
“Penetrasi pasar melalui kota-kota besar di pasar ekspor non tradisional juga menjadi perhatian. Ke depan, kota-kota di kawasan negara emerging market berpotensi besar untuk terus tumbuh perekonomiannya,” terang dia.
Harapannya, perwakilan perdagangan tetap melaksanakan tugasnya di luar negeri, tapi tetap harus menyesuaikan dengan negara akreditasi masing-masing.
Dalam kegiatan ini juga disampaikan strategi konkret dari perwakilan luar negeri mewakili lima wilayah di dunia, yaitu Amerika, Eropa, Asia, Afrika Selatan, serta Australia dan Oceania. (Mochamad Abdurrochim/ln)