Tugujatim.id – Di momentum Hari Musik Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong ekosistem lagu anak agar meningkat sehingga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi peserta didik.
Diketahui, peringatan Hari Musik Nasional dirayakan setiap 9 Maret sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2012. Tujuan penetapan tersebut agar dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik Indonesia dan mendukung para musisi untuk menorehkan prestasi di kancah Internasional.
Kita Cinta Lagu Anak (KILA) merupakan salah satu pogram yang diusung oleh Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan serta Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru atas keprihatinan anak-anak Indonesia yang semakin menyukai individual serta penggunaan bahasa asing dalam keseharian.
Setiap peringatan Hari Musik Nasional, KILA aktif menggelar kegiatan anak-anak untuk mengembangan kreatifitas dan talenta anak-anak melalui peciptaan lagu serta penampilan musik.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim ingin mendorong ekosistem lagu anak agar dapat menjadi media pembelajaran bagi para pelajar di Indonesia.
“Upaya kita membangun ekosistem lagu anak agar meningkatkan kebermanfaatan sebagai media edukasi, khususnya dalam pendidikan nilai budi pekerti dan penguatan profil pelajar Pancasila,” kata Nadiem, dalam sambutannya secara daring, pada Kamis (9/3/2023).
Wujud implementasi lagu-lagu anak sebagai media edukasi bagi pelajar, para guru dapat mengembangkan pembelajaran interaktif dan kreatif di dalam kelas.
Selain itu, guru juga memberikan keleluasaan pengembangan talenta bagi setiap peserta didik melalui kurikulum merdeka.
Lebih lanjut, Nadiem juga mengingatkan agar anak dapat mendengarkan lagu sesuai dengan usianya. Tak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga ketika berada di lingkungan masyarakat. “Anak-anak harus mendengarkan lagu sesuai dengan usianya sejak dari rumah, ketika berada di sekolah, serta saat berada di lingkungan masyarakat,” ucapnya.
Untuk membangun ekosistem lagu anak yang berkelanjutan, Nadiem membutuhkan sinergi antara orang tua, guru, dan media massa karena ketiganya memiliki peran penting. “Kunci keberhasilan ini masih sama seperti yang saya tekankan yaitu gotong royong. Penguatan ekosistem anak harus menjadi gerakan yang diupayakan kita semua, orangtua, guru, dan masyarakat luas,” pungkasnya.