KEDIRI, Tugujatim.id – Kekosongan kursi Wakil Wali Kota Kediri kembali menjadi perbincangan hangat. Apalagi, semenjak Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar terpilih menjadi Ketua DPD PAN Kota Kediri.
Pun komunikasi politik dengan Partai Nasdem sebagai partai pengusung Abdullah Abu Bakar–Lilik Muhibbah dinilai masih sangat romantis. Namun, bagaimana kedua partai ini dalam membahas kekosongan jabatan orang nomor dua di Kota Kediri itu?
Pria yang akrab disapa Mas Abu ini mengaku tidak ada masalah yang signifikan saat jabatan wakil wali kota kosong hingga detik ini. Dia masih dapat bekerja dengan maksimal meski tanpa wakil wali kota.
“Kami masih menunggu sinyal dari DPP,” kata Mas Abu.
Mas Abu mengatakan, soal wawali pihaknya sebenarnya telah mengajukan ke DPP PAN sejak 4 bulan pasca meninggalnya Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah pada awal 2020. Namun, hingga kini belum ada respons terkait hal tersebut.
“Mungkin DPP masih mengkaji itu dan hingga saat ini belum ada sinyal lagi. Soal menerima atau tidak, saya menerima karena tidak punya kewenangan dan karena ini wewenang DPP saya mengembalikan ke DPP. Pun sebaliknya dengan partai pengusung yang lain,” katanya.
Ditanya hubungannya dengan Nasdem sebagai pengusung, sambil tersenyum dia mengaku hubungannya terjaga romantis.
Sementara itu, Ketua DPD Nasdem Nafis Kurtubi menerangkan, komunikasi antara DPD PAN dengan DPD Nasdem terus terbangun baik. Sayangnya, untuk pembahasan kursi wawali itu, Nafis mengakui masih menunggu jawaban dari DPP Nasdem.
“Ini urusannya bukan cuma yang di daerah saja, tapi juga pusat. Sebab, kami hanya kepanjangan tangan saja di daerah. Untuk nama juga sudah kami usulkan,” terang Nafis.
Nafis mengaku beberapa kali ada pertemuan informal dengan PAN. Tapi, imbuh Nafis, untuk pertemuan seluruh kader terkait pembahasan pengisian nama calon wawali yang akan mendampingi Mas Abu hingga 2024 itu memang belum ada.
Sedangkan Ketua Pansus Tata-Tertib Pengisian Jabatan Wawali Kediri Ashari mengatakan, seharusnya jabatan wawali itu segera terisi. Sebab, bagaimanapun juga wawali adalah jabatan strategis di lingkup Pemkot Kediri.
“Pada prinsipnya, kami ini di sini sudah bekerja sesuai tupoksinya dan sudah menyiapkan sarana serta prasarana terkait pemilihan itu. Seharusnya DPRD segera menyambut dengan membuat panitia pemilihan wawali. Namun, itu belum terjadi (panitia tidak terbentuk),” katanya.
Menurut Ashari, kesadaran akan pembentukan panitia ini harus ada karena setidaknya sudah memberi kejelasan terkait wawali ini.
“Kalau panitia pemilihan sudah ada, setidaknya kami sudah selangkah untuk mencari figur wawali,” ujarnya.