Tugujatim.id – Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) tengah mengupayakan langkah strategis untuk memperluas jaringan global. Organisasi kepemudaan di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) ini tengah menggalang diaspora Indonesia di 20 Negara.
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Addin Jauharuddin, mengungkapkan, bahwa langkah tersebut sebagai upaya memperkuat peran serta organisasi dalam kancah internasional sekaligus mempererat hubungan antara Indonesia dengan masyarakat global.
“Kami melihat potensi besar dari diaspora Indonesia di luar negeri. Mereka adalah aset bangsa yang memiliki jaringan, pengalaman dan pengaruh di negara-negara tempat mereka tinggal,” kata Gus Addin dalam halalbihalal Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Malaysia dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/5/2024).
Oleh karena itu, pihaknya ingin merangkul dalam upaya memperluas jaringan GP Ansor di tingkat internasional. Jaringan yang telah terbentuknya di era Gus Yaqut (Yaqut Cholil Qoumas) sebelumnya di 5 negara seperti Arab Saudi, Malaysia, Korea Selatan, Mesir, Taiwan dan Jepang juga dapat mengembangkan berbagai bidang, seperti teknologi, konstruksi, bioteknologi dan lingkungan.
GP Ansor telah menyusun beberapa langkah strategis. Pertama, mereka akan mengidentifikasi dan memetakan diaspora Indonesia yang tersebar di 20 negara target. Ansor akan menyiapkan duta-duta Ansor global untuk membangun hubungan kemitraan strategis dengan negara, seperti Jepang, Tiongkok, Korea, Timur Tengah, Amerika, dan Eropa.
“Kami akan memulai dengan melakukan pendataan yang komprehensif. Ini termasuk menjalin komunikasi dengan komunitas-komunitas diaspora, mengadakan pertemuan, dan mendengarkan aspirasi serta kebutuhan mereka,” jelasnya
Kedua, GP Ansor akan menyelenggarakan berbagai kegiatan kolaboratif yang melibatkan diaspora, seperti seminar, workshop, dan forum diskusi yang membahas isu-isu sosial, ekonomi, dan budaya.
“Kami ingin diaspora merasa terlibat dan memiliki ruang untuk berkontribusi. Melalui kegiatan-kegiatan ini, kami juga berharap bisa memperkenalkan nilai-nilai GP Ansor dan Islam Nusantara kepada dunia,” tambahnya.
Menggalang diaspora di 20 negara bukan tanpa tantangan. Yaqut menyadari bahwa perbedaan budaya, jarak geografis, dan berbagai dinamika di negara masing-masing dapat menjadi hambatan.
Namun, ia optimis bahwa dengan semangat gotong royong dan tujuan yang jelas, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi.
“Kami menyadari bahwa ini bukan tugas yang mudah. Namun, dengan niat yang tulus dan kerjasama yang baik, kami yakin dapat mencapai hasil yang positif. Kami juga berharap bahwa langkah ini akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah Indonesia serta berbagai pihak terkait,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Mochamad Abdurrochim
Editor : Darmadi Sasongko