MALANG, Tugujatim.id – Lidah buaya, tumbuhan yang telah lama dikenal memiliki beragam manfaat, kini menginspirasi inovasi produk lokal.
Seorang dosen dari Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), Dr Roni Alim Ba’diya Kusufa MPd bersama timnya, telah berhasil menjalin kemitraan produktif dengan Tirtha Shanum, sebuah UMKM lokal yang berfokus pada pengolahan lidah buaya di Jalan Bromo, Sukun, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pengabdian masyarakat ini tidak hanya berdampak positif pada usaha mikro tersebut, tetapi juga membawa manfaat luas kepada komunitas. Salah satu hasil tangibles dari pengabdian ini adalah produk minuman lidah buaya bernama Herbaloe.
Awalnya hadir dalam satu kemasan saja, Herbaloe kini hadir dalam empat varian ukuran berbeda, yakni cup 170 ml dan 350 ml, serta botol 500 ml dan 250 ml. Hal ini menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam diversifikasi produk.
Dalam usaha meningkatkan pemasaran produk Herbaloe, tim pengabdian Unikama mengambil langkah jitu dengan memanfaatkan kekuatan media digital, melalui platform seperti Instagram dengan akun @tirtha_shanum, Facebook dengan halaman “Tirtha Shanum Olahan Lidah Buaya”, serta website resmi mereka http://lidahbuayamalang.blogspot.com/.
“Pemasaran melalui media digital mampu meningkatkan volume penjualan hingga 200 hingga 300 persen, memberikan dampak positif terhadap omzet dan pendapatan yang diperoleh oleh pelaku UMKM,” terang Roni, pada Senin (21/08/2023).
Selain meningkatkan pemasaran, tim pengabdian ini juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada mitra dalam mengoptimalkan penggunaan media digital.
Dosen lain dari Unikama, yakni Dr Riril Mardiana Firdaus SPd MM dan Yoyok Sebi Dwanoko SKom MKom, serta mahasiswa Unikama seperti Moch Farid Andiyansyah dari Prodi Pendidikan Geografi dan Khoirul Ilmiyati dari Prodi Pendidikan Ekonomi turut berkontribusi dalam upaya ini.
Kata Roni, melalui kerja sama yang kuat antara akademisi dan pelaku UMKM, pengabdian masyarakat ini membuktikan bahwa sinergi tersebut mampu menciptakan perubahan nyata dan berkelanjutan dalam meningkatkan potensi dan pemasaran produk lokal, seperti Herbaloe dari lidah buaya.
“Sebuah contoh sukses bagaimana kolaborasi antara universitas dan UMKM dapat menghasilkan dampak positif dalam masyarakat,” ucapnya.
Selain memberikan dampak positif bagi UMKM dan masyarakat, program pengabdian ini juga memberikan manfaat berharga bagi mahasiswa.
“Mahasiswa yang terlibat dalam program ini memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman praktis dalam melakukan pemasaran produk secara nyata. Hal ini tidak hanya melengkapi pengetahuan teoritis mereka, tetapi juga memberikan wawasan langsung tentang dinamika pasar dan strategi pemasaran yang efektif,” ucapnya.
Dua mahasiswa Unikama yang terlibat mendapatkan konversi SKS sebanyak sembilan. Bagi Prodi Pendidikan Geografi, konversi ini mencakup mata kuliah Geografi Sumberdaya Alam, Geografi Lingkungan, Geografi Ekonomi, Geografi Pariwisata, dan KKL III. Sedangkan untuk Prodi Pendidikan Ekonomi, mata kuliah yang tercakup meliputi KKN, Ekonomi Digital, dan Kewirausahaan.
“Melalui pengalaman ini, para mahasiswa tidak hanya mendapatkan keuntungan akademis, tetapi juga peluang berharga dalam dunia nyata pemasaran produk lokal,” pungkasnya.(ads)
Reporter: Yona Arianto
Editor: Lizya Kristanti