Tugujatim.id – “Hmmm…., enaknya makan mie instan nih.” Siapa sih yang nggak tergoda sama makanan ini? Mie instan itu merupakan makanan cepat saji yang digemari masyarakat Indonesia. Selain harganya yang relatif ramah di kantong dan proses penyajiannya mudah, konsumsi mie instan juga menjadi salah satu makanan yang oleh sebagian orang menjadi menu makanan yang tak terlewatkan setiap hari.
Uniknya, masyarakat Indonesia sering kali konsumsi mie instan berbarengan dengan nasi sebagai pengganti lauk. Tapi, tahukah Anda? Mengonsumsi mie instan secara berlebihan atau setiap hari bisa berdampak buruk bagi kesehatan lho!
Untuk menghindari masalah pada kesehatan, ada baiknya Anda menyimak beberapa dampak mengonsumsi mie instan setiap hari agar bisa mengatur pola makannya.
1. Ganggu Sistem Pencernaan
Mie instan merupakan salah satu jenis makanan yang tidak mudah dicerna oleh tubuh. Hal ini terjadi karena kandungan pengawet dan bahan kimia yang cukup tinggi sehingga organ pencernaan harus bekerja ekstrakeras untuk melarutkannya.
Melansir dari CNN Indonesia, Food and Drug Administration (FDA) mengatakan, pengawet utama yang terkandung dalam mie instan yakni tersier-butil hidrokuinon (TBHQ) dapat mengakibatkan penyakit dan melemahkan organ pencernaan, jika dimakan secara rutin dan dalam jangka waktu yang lama serta bisa meningkatkan risiko tumor dan kanker.
2. Hipotensi
Bumbu yang terkandung dalam mie instan memiliki kadar garam atau natrium yang cukup tinggi. Di mana dalam satu kemasan mengandung kurang lebih 860 mg natrium. Jumlah natrium tersebut belum ditambah lagi dengan makanan lain yang kita konsumsi secara bersamaan.
Melansir dari Alodokter, asupan natrium yang disarankan setiap hari tidak lebih dari 2.000–2.400 mg atau setara 5–6 gram garam. Jadi, kelebihan jumlah natrium yang masuk tersebut dapat menimbulkan masalah pada kesehatan seperti, tekanan darah tinggi yang berdampak pada pecahnya pembuluh darah dan penyakit stroke.
3. Gangguan Pertumbuhan pada Anak
Mengonsumsi mie instan bagi anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan dapat mengganggu proses pertumbuhan mereka. Penyebabnya adalah kurangnya nutrisi pada mie instan dan tingginya kalori yang terkandung di dalamnya.
Padahal, pada usia pertumbuhan seperti ini, anak-anak lebih membutuhkan asupan nutrisi yang seimbang, seperti protein, serat, vitamin, kalsium, magnesium, serta kalium guna mendukung proses pertumbuhannya. Bukan berarti anak-anak dilarang mengonsumsi mie instan. Asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan atau setiap hari.
4. Tingkatkan Risiko Penyakit Liver
Mie instan mengandung pengawet dan zat aditif agar tetap awet disimpan dalam jangka waktu yang lama. Tapi, kandungan bahan kimia tersebut dapat mengganggu kerja organ hati karena sulit untuk diuraikan.
Jika dikonsumsi setiap hari atau secara berlebihan, organ hati akan kewalahan lalu menimbun lemak dalam selnya sendiri. Penumpukan lemak pada sel ini dapat mengganggu atau menimbulkan kerusakan pada liver.
Akibatnya, liver tidak dapat berfungsi secara optimal. Padahal, liver atau hati merupakan organ terbesar dalam tubuh yang berfungsi menghasilkan protein, menyimpan nutrisi, memproduksi empedu, dan beberapa fungsi penting lainnya.