SURABAYA, Tugujatim.id – Sebanyak 36 negara memberikan kesan positif selama mengikuti Election Visit Program (EVP) Indonesia’s Simultaneous Regional Elections 2024 di Surabaya selama 25-28 November 2024. EVP 2024 yang menjadi agenda tahunan yang digelar oleh KPU RI sejak 2015 mendapat antusias tinggi saat digelar di Surabaya.
Para peserta diajak berkeliling mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Surabaya seperti Tugu Pahlawan, Monumen Suroboyo, dan Hotel Majapahit. Namun demikian, tujuan terselenggaranya acara yang digelar KPU RI ini yakni berbagai pengalaman terkait proses pemungutan suara antara negara masing-masing.
Baca Juga: Jam Tangan Casio: Pilihan Tepat untuk Ketahanan, Gaya, dan Teknologi Modern
Dan pada Rabu (27/11/2024), mereka berkesempatan untuk melihat langsung di 18 tempat pemungutan suara (TPS). Termasuk TPS khusus.
“Bagi kami, pemilihan yang biasa tapi di beberapa negara ini bagian dari ancang-ancang untuk perencanaan di negara mereka masing-masing nanti,” kata Komisioner KPU Jatim Nur Salam, Rabu malam (27/11/2024).
Nur Salam mengklaim, seluruh negara mengapresiasi lancarnya proses pilkada di Jawa Timur, khususnya wilayah Surabaya dan Sidoarjo.
Baca Juga: Paslon Lindra-Joko Kuasai TPS ‘Kandang Lawan’, Menang di Basis Gus Wafi
“Mereka mengapresiasi Indonesia karena pengamanan tidak terlalu serius. Tidak seperti di luar negeri, suasana pemilu cukup ketat,” imbuhnya.
Para peserta cukup tertarik untuk menilik proses pemungutan suara di TPS khusus seperti lapas dan Liponsos.
“Mereka lehih menanyakan lebih substantif apakah kawan-kawan di Liponsos itu paham dengan keterbatasan yang mereka miliki terutama ada pengawas atau tidak,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu delegasi asal Timor Leste berkunjung ke TPS Liponsos Keputih Surabaya, yaitu Agustinho Cunha, National Director of Technical Secretariat for Electoral Administration of Timor-Leste (STAE).
Agus mengaku terkesan dengan pemberdayaan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Liponsos Keputih, Surabaya.
“Indonesia mengakomodasi ODGJ, bagus sekali. Di luar negara dan negara saya tidak ada,” ucapnya.
Agus pun ingin menyampaikan kepada direktur jenderal untuk mengadopsi sistem pemberdayaan ini agar bisa diterapkan di Timor Leste.
“Maunya nanti disampaikan Pak Ketua di sana,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati