TUBAN, Tugujatim.id – Krisis air bersih kembali melanda wilayah Kabupaten Tuban. Sebanyak 26 desa di 10 kecamatan menghadapi kekeringan yang berdampak langsung pada kebutuhan air bersih masyarakat.
Krisis air di desa-desa tersebar di Kecamatan Grabagan, Kerek, Parengan, Montong, Senori, Jatirogo, Semanding, Kenduruan, Bancar, dan Soko yang sejak beberapa bulan terakhir mulai mengalami kelangkaan pasokan air.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban Sudarmaji menjelaskan, fenomena kekeringan tahun ini bukan hal yang tiba-tiba. Namun, dia mengatakan, sudah menjadi siklus tahunan yang semakin diperparah oleh perubahan iklim.
“Kami terus memantau situasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menanggulangi krisis air ini,” ujarnya.
Di tengah keterbatasan ini, Sudarmaji mengimbau kepada seluruh masyarakat yang terdampak untuk menghemat penggunaan air bersih. Langkah ini sangat penting dilakukan agar persediaan air yang ada bisa bertahan hingga musim hujan tiba.
Berdasarkan informasi dari BMKG Tuban, masuk musim hujan diperkirakan baru akan turun pada dasarian ketiga atau minggu ketiga hingga keempat bulan September.
“Walaupun masih di awal-awal musim, diharapkan hujan bisa mengisi kembali kantong-kantong air yang kering,” kata Sudarmaji.
Namun, karena belum ada kepastian mengenai kapan hujan akan turun secara konsisten, masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengelola penggunaan air dengan bijak.
Baca Juga: Pasca Dilantik, Berikut Susunan Fraksi DPRD Kabupaten Mojokerto 2024-2029
“Kami sudah memberikan sosialisasi terkait cara-cara hemat air, terutama di desa-desa yang paling terdampak,” tambahnya.
Di sisi lain, BPBD Tuban bersama pihak terkait telah menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis terparah. Dalam satu hari, bantuan air yang diberikan bisa mencapai 8.500 liter.
“Kami berupaya agar bantuan air ini bisa mencakup seluruh desa yang membutuhkan, meskipun logistik dan distribusi terkadang menjadi tantangan tersendiri, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau,” jelas eks Kepala Dinas PRKP Tuban ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati