MOJOKERTO, Tugujatim.id – Krisis air bersih masih melanda 3 desa di Kabupaten Mojokerto. Akibatnya, anggaran dari skema belanja tak terduga (BTT) sedang digodok Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto kepada ribuan penduduk terdampak. Terlebih, belum ada tanda-tanda musim kemarau bakal usai.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim mengatakan, pemkab sedang proses pengajuan tengah mengajukan BTT.
“Masih proses pengajuan untuk BTT. Karena bantuan air bersih dari BPBD Provinsi Jawa Timur akan berakhir pada 14 September 2024. Kami juga menunggu SK perubahan status dari siaga menjadi darurat untuk pengajuan BTT,” terangnya pada Rabu (10/09/2024).
Baca Juga: Asus ProArt PX 13, Laptop AI Powerhouse yang Gahar 56 Jutaan: Primadona Gamers dan Content Creator
Sebelumnya, krisis air bersih yang terjadi di Kunjorowesi, Ngoro, dialami oleh 1.558 kepala keluarga (KK) atau sejumlah 4.937 orang. Lalu, sejumlah 597 KK atau 1.861 orang di Manduro Manggung Gajah, Ngoro, mengalami hal serupa seperti di Kunjorowesi. Disusul, krisis air bersih dialami oleh 483 KK atau 1.522 orang di Duyung, Trawas.
Sebagai upaya penanganan, Pemkab Mojokerto meneken Status Darurat Siaga Bencana Kekeringan dan Karhutla yang berlaku sejak 19 Juni lalu hingga 15 November 2024. Pemkab Mojokerto juga melakukan dropping air bersih sejak 1 Juli 2024.
“Bantuan air bersih dari Pemprov Jatim sudah dimulai sejak Rabu (07/08/2024). Penyaluran air bersih rencana dilakukan hingga 14 September 2024 dengan total jumlah 340 tangki air bersih,” tambah Khakim.
Baca Juga: Review MSI Prestige 13 A1 Evo: Laptop AI yang Lebih Unggul dari Lenovo X1 Carbon
Bantuan air bersih dari Pemprov Jatim disalurkan melalui truk tangki dengan kapasitas 4.000 liter per truk. Sementara itu, penyaluran yang dimulai pada Rabu (07/08/2024) lalu tersebut dimulai di Kunjorowesi, Ngoro, Kabupaten Mojokerto, dengan alokasi 4 tangki. Lalu, disusul Manduro Manggung Gajah, Ngoro, Kabupaten Mojokerto, dengan 3 tangki serta Duyung, Trawas, Kabupaten Mojokerto, dengan 3 tangki.
Walau demikian, Khakim melanjutkan, proses pengajuan BTT memperhatikan beberapa aspek sebelum mendapat persetujuan.
“Jumlah anggaran BTT yang diajukan masih dalam proses penghitungan. Selain itu, jumlah pengajuan (BTT) akan disesuaikan dengan prediksi musim hujan dari BMKG,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati