TUBAN, Tugujatim.id – Krisis air bersih sudah berlangsung berbulan-bulan hingga membuat sejumlah warga di wilayah Kabupaten Tuban, Jatim, kebingungan. Kondisi ini terjadi karena musim kemarau yang diakibatkan fenomena El Nino yang semakin membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, masak, mencuci baju, dan memberi minum ternaknya, mereka terpaksa membeli air tangki akibat krisis air bersih.
“Ini sudah hampir delapan kali membeli air tangki, Mas,” ujar Kiswati, 38, Desa Perunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Kamis (21/09/2023).
Kiswati juga menyampaikan, permasalahan lain, dia harus membeli air tangki untuk mencukupi kebutuhannya. Sebab, jaringan air yang ada di tempatnya sudah lama tidak lagi berfungsi. Dia juga menyampaikan, ada saluran baru. Namun, saat ini kondisinya tengah memperbaiki tandon.
“Pam sebelumnya ada tapi mati, kemudian ganti jaringan air pipa baru untuk tandonnya. Nanti kalau sudah mengalir akan mengambil jaringan ini,” terangnya.
Kiswati juga menuturkan, setiap kali pembelian air bersih ini per tangki dengan kapasitas air 5.000 liter dihargai Rp90 ribu.
Sementara itu, sopir tangki air, Andre, 23, warga Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Tuban, menyampaikan, pada musim kemarau ini, setiap hari tidak kurang 10 tangki air dikirim kepada warga.
“Setangki air Rp90 ribu-Rp200 ribu tergantung jaraknya. Biasanya mengantarkan ke area Semanding- Grabagan,” ucapnya.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati